Selasa, 25 Oktober 2016
Nama : Nurul Septia
Kelas : 4EA02
NPM : 16213739
Tugas Softskill Review
kelompok presentasi (Etika Bisnis)
MODEL
ETIKA DALAM BISNIS, SUMBER NILAI ETIKA DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ETIKA MANAJERIAL
-Pengertian
Etika bisnis
Pengertian
Etika bisnis adalah penerapan etika dalam dunia bisnis. Seperti etika terapan
pada umumnya, bidang kajian etika bisnis terkategori dalam : level makro, level
mikro, level individu dan level intenasional.
-Model Etika dalam Bisnis
Menurut
Carrol dan Buchollz (2005) dalam Rudito (2007 : 49) dibagi tiga tingkatan
manajemen dilihat dari cara para pelaku bisnis dalam menerapkan etika dalam
bisnisnya :
1. Immoral manajemen merupakan
tingkatan terendah dari model manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip etika
bisnis. Manajemen tipe ini tidak mengindahkan apa yang dengan moralitas, baik
dalam internal organisasinya maupun bagaimana dia menjalankan aktivitas
bisnisnya. Kelompok manajemen ini selalu menghindari diri dari yang
disebut etika dan hukum dianggap
sebagai batu sandungan dalam menjalankan bisnisnya.Amoral Manajemen
2. Amoral manajemen adalah tingkatan
kedua dalam aplikasi etika dan moralitas dalam manajemen. Ada dua jenis lain
manajemen tipe amoral ini, yaitu Pertama, manajer yang tidak sengaja berbuat
amoral (unintentional amoral manager).
Tipe ini adalah para manajer yang dianggap kurang peka, bahwa dalam segala
keputusan bisnis yang diperbuat sebenarnya langsung atau tidak langsung akan
memberikan efek pada pihak lain. Oleh karena itu, mereka akan menjalankan
bisnisnya tanpa memikirkan apakah aktivitas bisnisnya sudah memiliki dimensi
etika atau belum. Yang Kedua, tipe manajer yang sengaja berbuat amoral.
Manajemen dengan pola ini sebenarnya memahami ada aturan dan etika yang harus
dijalankan, namun terkadang secara sengaja melanggar etika tersebut berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan bisnis mereka, misalnya ingin melakukan efisiensi dan
lain-lain.
3.
Tingkatan
tertinggi dari penerapan nilai- nilai etika atau moralitas dalam bisnis adalah
moral manajemen. Manajer yang termasuk dalam tipe ini hanya menerima dan
mematuhi aturan- aturan yang berlaku namun juga terbisa meletakan
prinsip-prinsip etika dalam kepemimpinanya. Seorang manajer yang termasuk dalam
tipe ini menginginkan keutungan dalam bisnisnya, tapi hanya jika bisnis yang di
jalankannya secara legal dan juga tidak melanggar etika yang ada dalam
komunitas seperti, keadilan, kejujuran, dan semangat untuk mematuhi hukum yang
berlaku.
- Pengertian Agama , Filosofi, Budaya dan Hukum
1.
Agama
Agama
adalah sumber dari segala moral dalam etika apapun dengan kebenarannya yang
absolut. Tiada keraguan dan tidak boleh diragukan nilai-nilai etika yang
bersumber dari agama. Setiap agama mengandung ajaran moral atau etika yang di
jadikan pegangan bagi para penganutnya. Pada umumnya, kehidupan beragama yang
baik akan menghasilkan kehidupan moral yang baik pula. Orang-orang dalam
organisasi bisnis secara luas harus menganut nilai shiddiq, tabligh, amanah dan
fathanah.
2.
Filosofi
Pandangan
hidup seseorang atau sekelompok orang. Arti Filosofi yaitu studi
mengenai kebijaksanaan, dasar dasar pengetahuan, dan proses yang digunakan
untuk mengembangkan dan merancang pandangan mengenai suatu kehidupan. Filosofi
memberi pandangan dan menyatakan secara tidak langsung mengenai sistem
kenyakinan dan kepercayaan. Setiap filosofi individu akan
dikembangkan dan akan mempengaruhi prilaku dan sikap individu tersebut.
Seseorang akan mengembangkan filosofinya melalui belajar dari hubungan
interpersona, pengalaman pendidikan formal dan informal, keagamaan, budaya dan
lingkungannya.
3. Budaya
Ciri
khas utama yang paling menonjol yaitu kekeluargaan dan hubungan kekerabatan
yang erat. Definisi budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang,
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi
ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adatistiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah suatu pola
hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek
budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
4. Hukum
Arti hukum adalah sistem yang terpenting dalam
pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. Dari bentuk penyalahgunaan
kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan
bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku
dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum,
perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara
perwakilan mereka yang akan dipilih.
Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali
keputusan dari pemerintah, sementara hukum internasional mengatur persoalan
antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari perdagangan lingkungan
peraturan atau tindakan militer.
-Ada Beberapa Faktor Yang
Mempengaruhi Etika Mencakup :
a. Leadership
Kepemimpinan
(Leadership) adalah kemapuan individu
untuk mempengaruhi memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan
kontribusinya demi efektifitas dan keberhasilan organisasi. Ada tiga implikasi
penting dari definisi tersebut, antara lain: Pertama, kepemimpinan menyangkut orang
lain – bawahan atau pengikut. Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari
pemimpinan, para anggota kelompok membantu menentukan status/kedudukan pemimpin
dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua kualitas
kepemimpinan seorang manajer akan menjadi tidak relevan. Kedua, kepemimpinan
menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang di antara para
pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin mempunyai wewenang untuk
mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota
kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung,
meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung. Ketiga,
pemimpin mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para pemimpin tidak hanya
dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat
memepengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.
b. Strategi dan Performasi
Fungsi yang penting
dari sebuah manajemen adalah untuk kreatif dalam menghadapi tingginya tingkat
persaingan yang membuat perusahaannya mencapai tujuan perusahaan terutama dari
sisi keuangan tanpa harus menodai aktivitas bisnisnya berbagai kompromi etika.
Sebuah perusahaan yang jelek akan memiliki kesulitan besar untuk menyelaraskan
target yang ingin dicapai perusahaannya dengan standar-standar etika. Karena
keseluruhan strategi perusahaan yang disebut excellence harus bisa melaksanakan
seluruh kebijakan-kebijakan perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan dengan
cara yang jujur.
c. Karakter Individu
Merupakan suatu proses
psikologi yang mempengaruhi individu dalam memperoleh, mengkonsumsi serta
menerima barang dan jasa serta pengalaman. Karakteristik individu merupakan
faktor internal (interpersonal) yang menggerakan dan mempengaruhi perilaku
individu.
Semua kualitas individu
nantinya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor yang diperoleh dari luar
dan kemudian menjadi prinsip yang dijalani dalam kehidupannya dalam bentuk
perilaku. Faktor-faktor tersebut yang pertama adalah pengaruh budaya, pengaruh
budaya ini adalah pengaruh nilai-nilai yang dianut dalam keluarganya. Seorang
berasal dari keluarga tentara, mungkin saja dalam keluarganya di didik dengan
disiplin yang kuat, anak anaknya harus beraktivitas sesuai dengan aturan yang
diterapkan orang tuanya yang kedua, perilaku ini akan dipengaruhi oleh
lingkunganya yang diciptakan di tempat kerjanya. Aturan ditempat kerja akan
membimbing individu untuk menjalankan peranannya ditempat kerja. Peran
seseorang dalam organisasi juga akan menentukan perilaku dalam organisasi,seseorang
yang berperan sebagai direktur perusahaan, akan merasa bahwa dia adalah
pemimpin dan akan menjadi panutan bagi para karyawannya,sehingga dalam bersikap
dia pun akan mencoba menjadi orang yang dapat dicontoh oleh karyawannya,
misalnya dia akan selalu datang dan pulang sesuai jam kerja yang ditentukan
oleh perusahaan. Faktor yang ketiga adalah berhubungan dengan lingkungan luar
tempat dia hidup berupa kondisi politik dan hukum, serta pengaruh–pengaruh
perubahan ekonomi. Moralitas seseorang juga ditentukan dengan aturan-aturan
yang berlaku dan kondisi negara atau wilayah tempat tinggalnya saat ini.
Kesemua faktor ini juga akan terkait dengan status individu tersebut yang akan
melekat pada diri individu tersebut yang terwujud dari tingkah lakunya.
d. Budaya Organisasi
Menurut Mangkunegara, (2005:113), budaya organisasi adalah
seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang
dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi
anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi
internal.
Budaya organisasi juga berkaitan dengan bagaimana karyawan memahami karakteristik budaya suatu organisasi, dan tidak
terkait dengan apakah karyawan menyukai karakteristik itu atau tidak. Budaya
organisasi adalah suatu sikap deskriptif, bukan seperti kepuasan kerjayang lebih bersifat evaluatif.
Kesimpulan :
Model etika bisnis dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu Immoral
manajemen tingakatan yang paling terendah yaitu sama sekali tidak mengindahkan apa yang dengan moralitas,
baik dalam internal organisasinya maupun bagaimana dia menjalankan aktivitas
bisnisnya., amoral manajemen tingkatan kedua sebenarnya bukan tidak tahu sama
sekali etika atau moralitas, yang ketiga moral manajamen hanya menerima dan
mematuhi aturan- aturan yang berlaku namun juga terbisa meletakan
prinsip-prinsip etika dalam kepemimpinanya. Faktor yang mempengaruhi adalah
leadership, karakter individu, dan budaya organisasi. Model etika bisnis dan
etika manajerial sangat berkaitan karena untuk memandu manajer dalam pekerjaan
mereka sesuai dengan betika bisnis agar tidak melanggar hal-hal yang berkaitan
bisnis dan untuk kelncaran bisnisnya.
PRINSIP ETIKA DALAM
BISNIS SERTA ETIKA DAN LINGKUNGAN
-Pengertian Etika
Bisnis
Etika bisnis
adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral
dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan
persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
Etika moral, hukum dan agama
Pengertian Moral
Pada prinsipnya moral
merupakan alat penuntun, pedoman sekaligus alat kontrol yang paling ampuh dalam
mengarahkan kehidupan manusia. Seorang manusia yang tidak memfungsikan dengan
sempurna moral yang telah ada dalam diri manusia tepatnya berada dalam hati,
maka manusia tersebut akan menjadi manusia yang akan selalu melakukan
perbuatan- perbuatan atau tindakan- tindakan yang sesat.
Pengertian Hukum
Hukum dalam arti
Penguasa (undang–undang, keputusan, hakim dan lainnya). Hukum diartikan
sebagai seperangkat peraturan tertulis yang dibuat oleh pemerintahan,
melalui badan–badan yang berwenang membentuk berbagai peraturan tertulis
seperti: undang–undang dasar, undang–undang, keputusan presiden, peraturan
pemerintah, keputusan menteri–menteri dan peraturan daerah.
Pengertian Agama
Agama merupakan
realitas yang berada di sekeliling manusia. Masing–masing manusia memiliki
kepercayaan tersendiri akan agama yang diangapnya sebagai sebuah kebenaran.
Agama yang telah menjadi dasar manusia ini tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan sosial manusia tersebut.
-Klasifikasi Etika
Menurut buku yang
berjudul “Hukum dan Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, etika
dapat diklasifikasikan menjadi :
2.5.1
Etika Deskriptif
Etika deskriptif yaitu
etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam
mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia
sebagaimana adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya
di masyarakat secara turun-temurun.
Etika Normatif
Etika normatif yaitu
sikap dan perilaku manusia atau masyarakat sesuai dengan norma dan moralitas
yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan
dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi avuan bagi
masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya
-Etika Deontologi
Etika deontologi yaitu
etika yang dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik
terhadap orang atau pihak lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari
akibat dan tujuan yang ditimbulakan oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas,
tetapi dari sesuatu aktivitas yang dilaksanakan karena ingin berbuat kebaikan
terhadap masyarakat atau pihak lain.
-Etika Teleologi
Etika Teleologi adalah
etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan.
Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang dicapai
adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari
kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan semua pihak.
-Egoisme
Egoisme yaitu etika
yang baik menurut pelaku saja, sedangkan bagi yang lain mungkin tidak baik.
Seseorang tidak mempunyai kewajiban moral selain untuk menjalankan apa yang
paling baik bagi kita sendiri. Jadi, menurut egoisme etis, seseorang tidak
mempunyai kewajiban alami terhadap orang lain. Meski mementingkan diri sendiri,
bukan berarti egoisme etis menafikan tindakan menolong. Mereka yang egoisme
etis tetap saja menolong orang lain, asal kepentingan diri itu bertautan dengan
kepentingan orang lain. Atau menolong yang lain merupakan tindakan efektif
untuk menciptrakan keuntungan bagi diri sendiri. Menolong di sini adalah
tindakan berpengharapan, bukan tindakan yang ikhlas tanpa berharap pamrih
tertentu.
-Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah
etika yang baik bagi semua pihak, artinya semua pihak baik yang terkait
langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh yang baik.
- Etika Relatifisme
Etika relatifisme
adalah etika yang dipergunakan di mana mengandung perbedaan kepentingan antara
kelompok pasrial dan kelompok universal atau global. Etika ini hanya berlaku
bagi kelompok passrial.
-Prinsip Etika Dalam
Bisnis Serta Etika dan Lingkungan
Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi dalam
etika bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki kewenangan sesuai
dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan visi dan misi
yang dipunyainya. Contoh prinsip otonomi dalam etika binis : perusahaan tidak
tergantung pada pihak lain untuk mengambil keputusan tetapi perusahaan memiliki
kekuasaan tertentu sesuai dengan misi dan visi yang diambilnya dan tidak
bertentangan dengan pihak lain.
-Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran dalam
etika bisnis merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan
kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika dikelola dengan prinsip
kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para pemasok dan pihak-pihak lain
yang terkait dengan kegiatan bisnis ini. Prinsip yang paling hakiki dalam aplikasi
bisnis berdasarkan kejujuran ini terutama dalam pemakai kejujuran terhadap diri
sendiri. Namun jika prinsip kejujuran terhadap diri sendiri ini mampu
dijalankan oleh setiap manajer atau pengelola perusahaan maka pasti akan
terjamin pengelolaan bisnis yang dijalankan dengan prinsip kejujuran terhadap
semua pihak terkait.
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan yang
dipergunakan untuk mengukur bisnis menggunakan etika bisnis adalah keadilan
bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau tidak
langsung terhadap keberhasilan bisnis. Contoh prinsip keadilan dalam etika
bisnis : dalam alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilik faktor ekonomi.
Hormat Pada Diri
Sendiri
Pinsip hormat pada diri
sendiri dalam etika bisnis merupakan prinsip tindakan yang dampaknya berpulang
kembali kepada bisnis itu sendiri. Jika bisnis memberikan kontribusi yang
menyenangkan bagi masyarakat, tentu masyarakat memberikan respon sama.
Sebaliknya jika bisnis memberikan image yang tidak menyenangkan maka masyarakat
tentu tidak menyenangi terhadap bisnis yang bersangkutan.
Hak dan Kewajiban
Setiap karyawan yang
bekerja di sebuah perusahaan memiliki kewajiban-kewajiban sebagai berikut :
kewajiban dalam mencari mitra (rekanan) bisnis yang cocok yang bisa diajak
untuk bekerjasama, saling menguntungkan diantara kedua belah pihak dalam
pencapaian tujuan yang telah disepakati bersama demi kemajuan perusahaan,
menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang terwujud dalam perilaku dan sikap dari
setiap karyawan terhadap mitra bisnisnya, bila tujuan dalam perusahaan ini
tidak sesuai dengan kenyataan yang ada setidaknya karyawan-karyawan tersebut
telah melaksanakan kegiatan bisnisnya dengan suatu tindakan yang baik. Hak
etika bisnispun juga sangat diperlukan, diantaranya : Hak untuk mendapatkan
mitra (kolega) bisnis antar perusahan, hak untuk mendapatkan perlindungan
bisnis, hak untuk memperoleh keuntungan bisnis, dan hak untuk memperoleh rasa
aman dalam berbisnis. Selain itu dalam berbisnis setiap karyawan dalam suatu perusahaan
juga dapat mementingkan hal-hal yang lebih utama, seperti : kepercayaan,
keterbukaan, kejujuran, keberanian, keramahan, dan sifat pekerja keras agar
terjalinnya bisnis yang saling menguntungkan diantara kedua belah pihak bisnis
ters
Teori Etika Lingkungan
-Ekosentrisme
Merupakan kelanjutan
dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini sering
disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu pada penekanannya
atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi keberlakuan etika
hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan etika
untukmencakup komunitas yang lebih luas.
-Antroposentrisme
Antroposentrisme adalah
teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam
semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam
tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam,
baik secara langsung atau tidak langung
-Biosentrisme
Etika lingkungan
Biosentrisme adalah etika lingkungan yang lebih menekankan kehidupan sebagai
standar moral Sehingga bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus
dihargai secara moral tetapi juga tumbuhan. Menurut Paul Taylor, karenanya
tumbuhan dan binatang secara moral dapat dirugikan dan atau diuntungkan dalam
proses perjuangan untuk hidup mereka sendiri, seperti bertumbuh dan
bereproduksi.
Kesimpulan
:
Etika
bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral
dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan
yang dihadapi dalam suatu perusahaan. Didalam etika bisnis harus ada
prinsip-prinsip etika bisnis yang harus dipatuhi agar perusahaan tetap berjalan
lancar tanpa hambatan yaitu prinsip otonomi adalah perusahaan bebas memiliki
kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan
visi dan misi yang dimiliki., prinsip kejujuran adalah modal utama untuk
memperoleh kepercayaan dari mitra bisnisnya, prinsip keadilan adalah setiap
orang harus diperlakukan dengan sama, hormat pada diri sendiri serta hak dan
kewajiban.
Review
kelompok 1
PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS SERTA ETIKA
DAN LINGKUNGAN
-Pengertian
Etika Bisnis
Etika
bisnis adalah etika yang berkosentrasi pada standar moral sebagaimana di
tetapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Untung, 2012).
-Prinsip-Prinsip
Etika Bisnis
1.
Prinsip Otonomi dalam Etika
Bisnis
Prinsip otonomi dalam etika bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas
memiliki kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya
sesuai dengan visi dan misi yang dipunyainya.
-Prinsip
Kejujuran dalam Etika Bisnis
Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling mendasar dalam
mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika
dikelola dengan prinsip kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para
pemasok dan pihak-pihak lain yang terkait dengan kegiatan bisnis ini. Prinsip
yang paling hakiki dalam aplikasi bisnis berdasarkan kejujuran ini terutama
dalam pemakai kejujuran terhadap diri sendiri.
-Prinsip Keadilan dalam Etika
Bisnis
Prinsip keadilan yang digunakan untuk mengukur bisnis menggunakan etika bisnis
adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung
atau tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Oleh karena itu, semua pihak
ini harus mendapat akses positif dan sesuai dengan peran yang diberikan oleh
masing-masing pihak ini pada bisnis.
-Arti
Hormat Pada Diri Sendiri
Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata hormat sebagai kata sifat memiliki
arti sebagai menghargai (takzim, khidmat, sopan). Jadi dapat kita tarik
kesimpulan bahwa rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk
menghargai atau sikap sopan. Secara umum rasa hormat mempunyai arti yaitu
merupakan suatu sikap saling meghormati satu sama lain yang muda, hormat kepada
yang tua yang tua, menyayangi yang muda. Rasa hormat tidak akan lepas dari rasa
menyayangi satu sama lain karena tanpa adanya rasa hormat.
Hak dan Kewajiban
Hak adalah
sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita
sendiri.
Kewajiban adalah
sesuatu yg dilakukan dengan tanggung jawab.
-Etika Lingkungan
Etika
lingkungan merupakan kebijaksaan moral manusia dalam bergaul dengan
lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut
lingkungan di pertimangkan secara cermat sehinga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
A. Teori
Etika Lingkungan
·
Ekosentrisme Merupakan
kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini
sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu pada
penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi
keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan
etika untukmencakup komunitas yang lebih luas.
·
Antroposentrisme Antroposentrisme
adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem
alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam
tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam,
baik secara langsung atau tidak langung.
·
Etika lingkungan Biosentrisme adalah
etika lingkungan yang lebih menekankan kehidupan sebagai standar moral Sehingga
bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus dihargai secara moral tetapi
juga tumbuhan.
·
Zoosentrisme Etika
lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak
binatang, karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang.
·
Neo-Utilitarisme Dalam konteks
etika lingkungan maka kebaikan yang dimaksudkan, ditujukan untuk seluruh
mahluk.
·
Anti-Spesiesme Teori
ini menuntut perlakuan yang sama bagi semua makhluk hidup, karena alasan
semuanya mempunyai kehidupan.
·
Prudential and Instrumental
Argument Prudential Argument menekankan bahwa kelangsungan hidup
dan kesejahteraan manusia tergantung dari kualitas dan kelestarian lingkungan.
Argumen Instrumental adalah penggunaan nilai tertentu pada alam dan segala
isinya, yakni sebatas nilai instrumental. Dengan argumen ini, manusia
mengembangkan sikap hormat terhadap alam.
·
Non-antroposentrisme Teori
yang menyatakan manusia merupakan bagian dari alam, bukan di atas atau terpisah
dari alam.
·
The Free and Rational Being Manusia
lebih tinggi dan terhormat dibandingkan dengan mahkluk ciptaan lain karena
manusia adalah satu-satunya mahkluk bebas dan rasional, oleh karena itu Tuhan
menciptakan dan menyediakan segala sesuatu di bumi demi kepentingan manusia.
·
Teori Lingkungan yang Berpusat pada
Kehidupan (Life-Centered Theory of Environment) Intinya adalah manusia
mempunyai kewajiban moral terhadap alam yang bersumber dan berdasarkan pada
pertimbangan bahwa, kehidupan adalah sesuatu yang bernilai. Etika ini
diidasarkan pada hubungan yang khas anatara alam dan manusia, dan nilai yang
ada pada alam itu sendiri.
B. Prinsip-prinsip
Etika Lingkungan
Sebagai pegangan dan tuntunan
bagi prilaku kita dalam berhadapan dengan alam , terdapat beberapa prinsip
etika lingkungan yaitu :
1.
Sikap Hormat terhadap Alam
Hormat terhadap alam merupakan
suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya
2.
Prinsip Tanggung Jawab
Tanggung jawab ini bukan saja
bersifat individu melainkan juga kolektif yang menuntut manusia untuk mengambil
prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam
semesta dengan isinya.
3.
Prinsip Solidaritas
Yaitu prinsip yang membangkitkan
rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan makluk hidup
lainnya sehigga mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan.
4.
Prinsip Kasih Sayang dan
Kepedulian
Prinsip satu arah , menuju yang
lain tanpa mengaharapkan balasan, tidak didasarkan kepada kepentingan pribadi
tapi semata-mata untuk alam.
5.
Prinsip “No Harm”
Yaitu Tidak Merugikan atau
merusak, karena manusia mempunyai kewajiban moral dan tanggung jawab terhadap
alam, paling tidak manusia tidak akan mau merugikan alam secara tidak perlu
6.
Prinsip Hidup Sederhana dan
Selaras dengan Alam
Ini berarti , pola konsumsi dan
produksi manusia modern harus dibatasi. Prinsip ini muncul didasari karena
selama ini alam hanya sebagai obyek eksploitasi dan pemuas kepentingan hidup
manusia.
7.
Prinsip Keadilan
Prinsip ini berbicara terhadap
akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat dalam ikut
menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian alam, dan
dalam ikut menikmati manfaat sumber daya alam secara lestari.
8.
Prinsip Demokrasi
Prinsip ini didsari terhadap
berbagai jenis perbeaan keanekaragaman sehingga prinsip ini terutama berkaitan
dengan pengambilan kebijakan didalam menentukan baik-buruknya, tusak-tidaknya,
suatu sumber daya alam.
9.
Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini menuntut pejabat
publik agar mempunyai sikap dan prilaku moral yang terhormat serta memegang
teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang terkait dengan sumber daya
alam.
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)