Selasa, 20 Desember 2016
Perkembangan Dalam Etika Bisnis di Indonesia
Kemajuan ekonomi suatu negara memacu perkembangan bisnis dan
mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan
persaingan yang cukup tajam di dalam dunia bisnis. Hampir semua usaha
bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesarbesarnya (profitmaking)
agar dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku bisnis dan
memperluas jaringan usahanya. Namun terkadang untuk mencapai tujuan
itu segala upaya dan tindakan dilakukan walaupun
pelaku bisnis harus melakukan tindakan-tindakan yang mengabaikan
berbagai dimensi moral dan etika dari bisnis itu sendiri.
Belakangan ini etika profesi akuntan menjadi diskusi
berkepanjangan di tengahtengah masyarakat. Menyadari hal demikian,
etika menjadi kebutuhan penting bagi semua profesi. Di Indonesia
sendiri, pendidikan selama ini terlalu menekankan arti penting nilai
akademik dan kecerdasan otak saja. Pengajaran integritas, kejujuran,
komitmen dan keadilan diabaikan, sehingga terjadilah krisis multi dimensi
seperti krisis ekonomi, krisis moral dan krisis kepercayaan. Akhir-akhir
ini, akuntan dituduh sebagai penyebab terjadinya krisis ekonomi.
Lebih lanjut dikatakan bahwa akuntan dianggap telah bertindak menyimpang
dari peraturan yang ada dan tidak berperilaku etis. Melanggar
kepatutan. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya
persaingan membuat para akuntan bertindak menyimpang dari peraturan,
undangundang dan standar auditing. Jika kepercayaan terhadap profesi mengalami
tekanan maka pengaruh signifikan dari keterlibatan etika budaya dalam
organisasi sangat diperlukan. Masalah etika profesi merupakan
suatu isu yang selalu menarik untuk kepentingan riset.
Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah
penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para
pelaku bisnis. Para pelaku bisnis ini diharapkan mempunyai
integritas dan kompetensi yang tinggi (Abdullah dan Halim, 2002). Berbagai
pelanggaran etika telah banyak terjadi saat ini dan
dilakukan oleh akuntan, misalnya berupa perekayasaan data akuntansi
untuk menunjukkan kinerja keuangan perusahaan agar terlihat lebih baik,
ini merupakan pelanggaran akuntan terhadap etika profesinya
yang telah melanggar kode etik akuntan karena akuntan telah memiliki
seperangkat kode etik tersendiri yang disebut sebagai aturan
tingkah laku moral bagi akuntan dalam masyarakat.
Pengertian Etika
Menurut para ahli etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat pergaulan
manusia dalam pergaulan antar sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana
yang buruk. Kata Etika sendiri berasal dari kata ETHOS dari bangsa Yunani yang
memiliki arti nilai – nilai, norma – norma, kaidah dan ukuran bagi tingkah laku
manusia yang baik, seperti yang didefinisikan oleh bebrapa ahli sebagai berikut
:
Drs. O.P Simorangkir
Drs. O.P Simorangkir
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran
dan nilai yang baik
Drs. Sidi. Gajalba dan Sistematika filsafat
Drs. Sidi. Gajalba dan Sistematika filsafat
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari
segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal
Drs. H. Burhanudin Salam
Cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris
“Profess”, yang dalam bahasa Yunani adalah “Επαγγελια”, yang bermakna: “Janji
untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”.
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi,
kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran,
keuangan, militer, teknik dan desainer.
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh
masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan,
namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki
mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan,
sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu.
Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang
menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
Perkembangan
Etika dalam dunia bisnis diperlukan untuk menjaga hubungan baik dan
fairness dalam dunia bisnis. Etika bisnis mencapai status ilmiah dan akademis
dengan identitas sendiri, pertama kali timbul di Amerika Serikat pada tahun
1970-an. Untuk memahami perkembangan etika bisnis De George membedakannya
kepada lima periode
1. Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani
lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam
negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus
diatur. Pada masa ini masalah moral disekitar ekonomi dan bisnis disoroti dari
sudut pandang teologi.
2.
Masa Peralihan: tahun 1960-an
Pada saat ini terjadi perkembangan baru yang dapat disebut sbagai persiapan
langsung bagi timbulnya etika bisnis. Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan
otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis),
penolakan terhadap establishment (kemapanan).. Pada saat ini juga timbul anti
konsumerisme. Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen,
yaitu dengan memasukan mata kuliah baru ke dalam kurikulum dengan nama busines
and society and coorporate sosial responsibility, walaupun masih menggunakan
pendekatan keilmuan yang beragam minus etika filosofis.
3.
Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
Terdapat dua faktor yang mendorong kelahiran etika bisnis pada tahun
1970-an yaitu:
sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis
terjadinya krisis moral yang dialami oleh dunia bisnis. Pada saat ini mereka bekerja sama khususnya dengan ahli ekonomi dan manejemen dalam meneruskan tendensi etika terapan. Norman E. Bowie menyebutkan bahwa kelahiran etika bisnis ini disebabkan adanya kerjasama interdisipliner, yaitu pada konferesi perdana tentang etika bisnis yang diselanggarakan di universitas Kansas oleh philosophi Departemen bersama colledge of business pada bulan November 1974.
sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis
terjadinya krisis moral yang dialami oleh dunia bisnis. Pada saat ini mereka bekerja sama khususnya dengan ahli ekonomi dan manejemen dalam meneruskan tendensi etika terapan. Norman E. Bowie menyebutkan bahwa kelahiran etika bisnis ini disebabkan adanya kerjasama interdisipliner, yaitu pada konferesi perdana tentang etika bisnis yang diselanggarakan di universitas Kansas oleh philosophi Departemen bersama colledge of business pada bulan November 1974.
4.
Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an
Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira
10 tahun kemudian. Hal ini pertama-tama ditandai dengan semakin banyaknya
perguruan tinggi di Eropa Barat yang mencantumkan mata kuliah etika bisnis.
Pada taun1987 didirkan pula European Ethics Nwork (EBEN) yang bertujuan menjadi
forum pertemuan antara akademisi dari universitas, sekolah bisnis, para
pengusaha dan wakil-wakil dari organisasi nasional dan nternasional.
5.
Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin, ASIA, Eropa Timur dan kawasan
dunia lainnya. Di Jepang yang aktif melakukan kajian etika bisnis adalah
institute of moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi. Di india etika
bisnis dipraktekan oleh manajemen center of human values yang didirikan oleh
dewan direksi dari indian institute of manajemen di Kalkutta tahun 1992. Telah
didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE)
pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
Di indonesia sendiri pada beberapa perguruan tinggi terutama pada program
pascasarjana telah diajarkan mata kuliah etika bisnis. Selain itu bermunculan
pula organisasi-organisasi yang melakukan pengkajian khusus tentang etika
bisnis misalnya lembaga studi dan pengembangan etika usaha indonesia (LSPEU
Indonesia) di jakarta.
Kelas : 4EA02
NPM : 16213739
Tulisan
Etika Bisnis
Etika Bisnis
Dalam Membuka Usaha Kuliner
Kiat-kiat
Sukses Membuka Usaha Kuliner
Saat ini
usaha dibidang kuliner sangatlah maju dan berkembang banyak para pelaku usaha
membuka usaha dibidang kuliner karena kebutuhan manusia akan makan dan minum
sudah menjadi kebutuhan pokok yang sama sekali tidak bisa ditunda-tunda. Selain
ini banyak anak muda yang senang makan diluar sambil nongkrong di tempat
makan. Sebagai pelaku bisnis kita juga
harus memperhatikan etika dalam berbisnis agar usaha bisnisnya tetap lancar dan
berkembang.
Berdasarkan
hasil penelitian dan pengembangan usaha kecil menengah (UKM) di beberapa daerah
di Indonesia, rata-rata pendapatan para pengusaha makanan dan minuman kaki lima
dan rumahan berada di atas rata-rata upah minimum regional (UMR), menarik
bukan? Anda seorang pengangguran, pelajar, ibu rumah tangga atau pegawai sekalipun
dapat melakukannya, karena usaha makanan dapat di lakukan dengan modal sekecil
apapun dan tanpa banyak menyita waktu.
Untuk
mempermudahnya saya akan mencoba membaginya dalam beberapa kelompok :
1. kelompok usaha yang menjual makanan
pokok sehari-hari seperti Rumah Makan Padang, Warung Tegal, warung nasi
sederhana, nasi goreng atau nasi pecel lele.
2. Kelompok usaha makanan pengganti
makanan pokok, seperti bubur, mie ayam, bakso, soto, sate, atau batagor.
3. kelompok usaha jajanan, seperti roti
bakar, aneka kue, martabak, pisang bakar, gorengan, cireng, cilok atau somay.
4. kelompok usaha berbagai macam
minuman, seperti es buah, es campur, jus, es kelapa muda, es cendok, es dawet
hingga es teh sisri.
Sebaiknya
Anda memilih yang memang sesuai dengan keahlian dan minat Anda, sehingga dapat
menjalankan usaha dengan nyaman dan tanpa beban. Satu hal yang harus Anda
hindari adalah membuka usaha hanya karena mengikuti trend, tanpa tahu cara
menjalankannya.
Adapun
hal-hal yang perlu di perhatikan dalam memulai usaha makanan adalah :
A. Modal awal usaha
Banyak cara
untuk menutupi kekurangan modal, misalnya melalui mencari rekanan yang bisa
diajak kerja sama, meminjam ke koperasi atau bank melalui penyaluran kredit
usaha rakyat (KUR) untuk pelaku UKM. Bila modal anda sangat tipis dan ingin
melakukannya sendiri itu lebih baik, karena anda tak akan pusing dalam hal lain
anda dapat fokus dalam hal pemasaran, namun berhematlah untuk tambahan modal
kelak, misakan anda ingin menjadi pengusaha keripik, anda membuat keripik
singkong dengan modal hanya 10 ribu, anda goreng dan bungkus menjadi 40 bungkus
dengan harga satuan Rp.500, sisihkan separuh keuntungan untuk tambahan modal,
menjadi 50, 60, 100, 500 dan bukan hal mustahil hingga ribuan bungkus atau
pabrikan. Bila memilih usaha patungan, sebaiknya Anda membuat surat perjanjian
yang mengatur pembagian wewenang dan hasil usaha guna menghindari masalah di
kemudian hari.
Bila
meminjam dari lembaga keuangan, maka biasakan untuk membuat laporan keuangan
setelah usaha berjalan. Laporan keuangan tersebut mencantumkan pemasukan,
pengeluaran, dan aset usaha yang dimiliki. Hal ini dilakukan agar lembaga
keuangan tersebut mengetahui secara pasti perkembangan usaha Anda.
B. Lokasi Usaha
Pilihlah
lokasi usaha yang banyak dikunjungi atau dilalui banyak orang. Saat menentukan lokasi
usaha juga harus memperhitungkan modal yang akan dikeluarkan. Jangan sampai
modal Anda terkuras hanya untuk menyewa atau membeli tempat usaha, anda pun
dapat melakukannya tanpa mempunyai tempat usaha tapi dengan menitip produk
usaha anda dengan memilih ke strategisan lokasi atau tempat usaha mitra anda.
Sejumlah lokasi usaha makanan yang strategis antara lain di sekitar sekolah
atau kampus, kawasan perkantoran, lingkungan pasar dan mal, perumahan, dan
tempat wisata.
C. Menu Andalan
Sebelum
memulai usaha, sebaiknya Anda melakukan survei terlebih dahulu tentang menu
yang beredar di pasar. Lalu, pilihlah menu yang belum banyak dijual di sana
guna mengurangi tingkat persaingan. Namun pilihan menu tersebut harus
disesuaikan dengan target pasar atau konsumen.
D. Pemasok bahan baku
Memiliki
pemasok tetap yang dapat memasok semua bahan baku produksi setiap harinya
sangat dianjurkan guna kelancaran proses produksi. Selain bisa mendapatkan
harga relatif murah, anda pun dapat menjadi orang kepercayaan jika anda dalam
keadaan sulit atau terjepit modal, selain itu anda juga bisa diprioritaskan
bila suatu saat bahan baku yang Anda butuhkan langka di pasaran. Usahakan
memiliki lebih dari satu pemasok sebagai alternatif bila pemasok yang satu
tidak bisa menyediakan permintaan. Pembelian bahan baku dari pemasok ini
biasanya menggunakan sistem pembayaran kredit atau tunai dengan potongan harga.
Besarnya potongan harga relatif, tergantung kesepakatan kedua belah pihak, tapi
pada umumnya berada pada kisaran 15-20 persen.
E. Sumber daya manusia (SDM)
Idealnya,
karyawan terbagi ke dalam kelompok tukang masak, pelayan, dan kasir. Tapi, bila
usaha tergolong kecil, seorang asisten yang dapat mempermudah pekerjaan Anda
itu saja sudah lebih dari cukup. Jangan lupa untuk memerhatikan kesejahteraan
karyawan dengan memberi gaji sepadan dan tepat waktu. Hal ini untuk menjaga
kestabilan keterampilan dan kesiapan karyawan.
F. Target pemasaran
Menyesuaikan
jenis usaha dengan target pasar merupakan salah satu kunci sukses menjalankan
usaha makanan dan minuman. Walaupun Anda menawarkan harga murah meriah, tapi
tidak sesuai dengan selera konsumen ini bisa menjadi kendala.
G. Promosi yang tepat
Promosi dari
mulut ke mulut hingga saat ini tetap menjadi andalan promosi usaha Anda ke
banyak orang. Ini berhasil jika Anda bisa memuaskan konsumen dan nantinya
mereka pun bisa menjadi pelanggan setia. Dari pelanggan setia ini lah cerita
tentang keunggulan usaha Anda akan menyebar ke publik. Bila ada dana lebih, tak
ada salahnya mempromosikan usaha lewat media, seperti spanduk, papan nama,
pamflet, leaflet, atau via jejaring sosial seperti Facebook atau twitter.
H. Perizinan usaha
Demi
keamanan dan kenyamanan usaha, pastikan Anda mengurus surat izin usaha dari
instansi pemerintahan atau pihak berwenang setempat. Jika usaha semakin
berkembang dan besar, ada baiknya segera mengurus Nomor Pokok Wajib pajak
(NPWP) bagi usaha Anda, mengurus perizinan ke Kementerian Kesehatan, bahkan
kalau bisa mengurus sertifikasi halal untuk semua produk usaha Anda ke Majelis
Ulama Indonesia (MUI).
I. Sikap dan perilaku
Penting
untuk menjaga sikap maupun perilaku anda saat berhadapan konsumen, semakin anda
ramah dan sopan maka akan semakin banyak konsumen yang berniat menjadi
pelanggan anda, coba anda bayangkan apakah anda mau berbelanja pada pedagang
yang sombong, pelit atau jutek? Apalagi kalau kucel dan dekil.
J. Ora et labora
Ora et
labora atau bekerja sambil berdoa adalah kunci keberhasilan anda, berjuanglah
dan teruslah berdoa kepada yang maha pemberi dan pengatur rezeki, karena dialah
yang menilai hasil kerja keras anda, jangan sesekali memakai magic dalam usaha
karena sudah pasti akan hancur walau cepat berkembang, berusahalah bersih.
Nah,
tips-tips yang saya ambil dari pengalaman tersebut di atas mungkin bisa jadi
masukan bagi Anda yang tertarik untuk membuka usaha makanan dan minuman.
Sekarang,
saatnya Anda tentukan menu makanan atau minuman apa yang akan Anda pilih. Anda
tidak akan pernah tahu bila Anda tidak mencobanya, ide dapat di buat dari hal
sekecil mungkin sesuai kemampuan anda, jangan sia-siakan setiap peluang yang
terbuka di depan anda.
Sebelum Anda
memulai usaha makanan ini ada beberapa hal yang bisa anda pertimbangkan agar
anda bisa memilih usaha makanan terbaik yang bisa dijalankan:
1. Rasa makanan
Anda bisa
memasak atau membuat makanan lezat namun anda tidak mempromosikan makanan anda
kepada orang lain, tentu hal ini sia-sia saja. Namun bila anda menginginkan
usaha makanan, anda bisa memanfaatkan hobi memasak tersebut untuk menciptakan
citarasa makanan yang lain dari makanan lainnya. Kalau rasa dasi masakan anda
enak dan berbeda dengan lainnya tentu saja banyak orang yang tertarik dengan
makanan anda. Jika anda ingin membuat makanan ringan seperti keripik, kue atau
snack lainnya anda bisa mempertimbangkan cira rasa yang berbeda dari makanan
lainnya sehingga menimbulkan daya tarik konsumen.
2. Peminat
Jika anda
memilih usaha snack atau makanan ringan tentu saja anda harus memikirkan apakah
peminatnya banyak atau tidak. Jika andarasa peminat makanan tersebut sedikit
maka anda bisa memilih makanan lainnya sebagai pilihan bisnis. Jika peminat
dari makanan yang akan anda pilih tersebut banyak maka anda bisa melanjutkan
rencana bisnis makanan itu. Semakin banyak peminat dari makanan tersebut
semakin baik bagi anda untuk mendapatkan konsumen. Walaupun banyak pesaingnya
namun jika banyak konsumen yang berminat hal ini tidak menjadi masalah bagi
anda.
3. Brand atau merek
Anda bisa
memilih merek atau brand yang bagus untuk produk makanan yanga akan anda
produksi. Brand yang bagus aka memudahkan anda berpromosi pada konsumen. Merek
inilah yang menjadikan citra perusahaan bisa bagus maupun jelek dimata
konsumen. Sebaiknya anda memilih brand yang unik dan belum pernah ada
sebelumnya.
4. Ketersediaan bahan baku
Kalau usaha
makanan seperti keripik singkong atau talas, anda harus memikirkan ketersediaan
bahan baku tersebut. Bila ketersediaan bahan baku itu banyak dan tidak terbatas
anda bisa memilih usaha itu, namun bila bahan baku makanan susah dicari dan
ketersediaannya masih minim anda sebaiknya memilih usaha makanan lainnya. Hal
ini ditakutkan karena jika pelanggan sudah banyak dan mereka mencintai makanan
anda sedangkan anda tidak bisa mensuplay lagi mereka pasti akan kecewa.
Kekecewaan mereka bisa menghilangkan kepercayaan pada bisnis dan merek produk
anda.
Beberapa
pertimbangan diatas sangat penting untuk menentukan bisnis atau usaha makanan
yang tepat bagi anda. Usaha makanan yang semakin menjamur ini menjadikan banyak
pesaing dan anda sebagai usahawan baru harus mampu melawan semua pesaing.
Buatlah usaha anda benar-benar berbeda dari lainnya dan jagalah kepercayaan
konsumen. Selera mereka adalah perjuangan anda untuk memuaskan mereka. Usaha
makanan bisa memberikan peluang bisnis yang besar bagi siapa saja termasuk anda
sampai kapan pun.
Kunci sukses
berbisnis untuk pemula
Jika anda
seorang pemula, tidak ada salahnya untuk mencoba terjun ke dunia bisnis, yang
terpenting adalah niat dan usaha untuk menjalankan. Untuk bisa sukses
dalam menjalankan usaha bagi seorang pemula adalah harus mengetahui bagaimana
strategi cara usaha yang pas bagi para pemula yang belum punya banyak
pengalaman di bidang bisnis yang ia kelola.
Bagaimana
strategi dan cara usaha yang bisa dijalankan oleh para pemula? Berikut ini
beberapa diantara cara usaha yang bisa Anda coba:
1. Memulai
sebuah usaha bisnis dengan modal kecil
Cara usaha
mudah pertama kali yang bisa Anda coba sebagai pemula adalah dengan memulai
sebuah usaha bisnis dengan modal kecil. Rata-rata para pemula takut menjalani
sebuah usaha bisnis adalah lantaran ketakutan akan mengalami kerugian yang
besar. Untuk mencegah kekhawatiran tersebut, cobalah memulai dengan model
bisnis usaha bermodal kecil. Kalau pun Anda nantinya tetap rugi, tentunya tidak
akan terlalu menyakitkan bagi Anda, dan Anda pun belum jera untuk memulai
sebuah usaha lanjutan.
Ada banyak
jenis usaha modal kecil yang bisa Anda coba, juga bisa disesuaikan dengan model
bisnis yang Anda minati. Misalnya Anda menginginkan usaha bisnis makanan,
makanan menjual makanan ringan khas suatu daerah tidak terlalu membutuhkan
modal yang besar dibanding dengan harus membuka usaha rumah makan yang besar.
2. Memulai
sebuah usaha bisnis yang didasarkan pada hobi dan minat
Cara usaha
mudah yang kedua bagi para pemula adalah dengan menjalankan sebuah usaha bisnis
yang merupakan hal yang menjadi kesukaan Anda. Jika Anda meminati dunia desain
grafis, maka Anda cukup layak memulai sebuah usaha desain, Anda seorang penulis
saatnya menjadi diri sebagai writerpreneurship dan seterusnya. Mengapa harus
diawali dari hal yang menjadi hobi?
Tahukah Anda
keasyikan tersendiri yang akan muncul saat kita bekerja pada sebuah bidang yang
sangat kita cintai dan menjadi kegemaran pribadi? Dengan penghasilan sedikit
pun kita tetap akan menjadi senang dengan pekerjaan tersebut, bahkan tanpa
dibayar sekalipun, kita tetap bersemangat menjalani kegiatan yang menjadi hobi
kita tersebut.
Dan dalam
dunia bisnis, cara usaha seperti ini juga dalam rangka mencegah kerugian yang
lebih besar saat menjalankan usaha. Kesukaan Anda terhadap sesuatu tentunya
akan membuat Anda mengetahui lebih banyak tentang sesuatu hal tersebut. Dengan
pengetahuan itu nantinya akan menjadi modal Anda dalam menjalankan usaha
bisnis.
3. Belajar
bisnis dari orang sukses
Cara bisnis
selanjutnya bagi para pemula adalah dengan mempelajari sejarah dan cara bisnis
orang-orang sukses. Banyak orang sukses membuka sebuah usaha, hanya lantaran
dulunya ia adalah seorang pekerja di sebuah usaha bisnis ternama. Dengan
kreatif ia pun membangun bisnis serupa setelah mengetahui dan banyak belajar
tentang konsep bisnis dari bosnya. Karena modal pengalaman dan keberanian,
akhirnya orang tersebut kini sukses menjalankan usaha bisnis miliknya sendiri,
dan ia pun resign dari perusahaan bisnis tempat ia bekerja sebelumnya.
Cara usaha
seperti ini cukup banyak dilakukan orang. Jika saat ini Anda termasuk
orang-orang yang sedang menjadi pekerja di sebuah usaha bisnis yang cukup
terkenal, maka tak salah jika Anda mengambil langkah dan peluang tersebut untuk
kesuksesan Anda di masa akan datang. Jangan mau selamanya menjadi pekerja,
anggap lah masa-masa bekerja adalah masa Anda untuk menempa pengalaman serta
mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang konsep usaha bisnis yang
dijalankan.
4. Mulai
dari sekarang
Cara usaha
sukses bagi para pemula adalah memulai keinginan usaha tersebut dari sekarang.
Jangan banyak menunggu dan berkhayal memiliki sebuah usaha sukses, namun
kenyataannya Anda tak kunjung merealisasikan usaha-usaha tersebut.
HUBUNGAN PERUSAHAAN DENGAN STAKEHOLDER, LINTAS BUDAYA DAN POLA HIDUP, AUDIT SOSIAL
0 komentar Diposting oleh Unknown di 21.12
Tugas review Softskill
Nama : Nurul Septia
Kelas : 4EA02
NPM : 16213739
Mata Kuliah : Etika Bisnis
HUBUNGAN PERUSAHAAN
DENGAN STAKEHOLDER, LINTAS BUDAYA DAN POLA HIDUP, AUDIT SOSIAL
A.
PENGERTIAN
STAKEHOLDER
Stakeholder
dapat diartikan sebagai segenap pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan
yang sedang diangkat. Dalam pengertian lain,stakeholder
adalah pihak-pihak yang berkepentingan pada perusahaan
yang dapat mempengaruhi atau dapat dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan.
Para stakeholder antara lain masyarakat,
karyawan, pemerintah, supplier, pasar
modal dan lain-lain.
B.
BENTUK-BENTUK
STAKEHOLDER
Ada tiga bentuk
stakeholder dalam bisnis, yaitu:
1) Stakeholder
primer
Stakeholder
ini memiliki kaitan kepentingan secara langsung dengan suatu kebijakan, program
dan proyek. Oleh karena itu, pihak ini harus ditempatkan sebagai penentu utama
dalam proses pengambilan keputusan. Stakeholder ini juga dapat dikatakan
sebagai pihak yang tanpa partisipasinya yang berkelanjutan, suatu organisasi
tidak dapat bertahan. Contohnya yaitu pemilik modal atau saham, kreditur,
karyawan, pemasok, konsumen, penyalur, pesaing atau rekanan.
2) Stakeholder
sekunder
Stakeholder
ini tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan,
program dan proyek. Akan tetapi, pihak ini memiliki kepedulian (concern) dan keprihatinan sehingga turut
bersuara dan berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan keputusan legal
pemerintah. Stakeholder ini juga didefinisikan sebagai pihak yang mempengaruhi
atau dipengaruhi oleh perusahaan tetapi mereka tidak terlibat dalam transaksi
dengan perusahaan dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Yang termasuk stakeholder sekunder yaitu pemerintah setempat, pemerintah asing,
kelompok sosial, media massa, dsb.
3) Stakeholder
kunci
Stakeholder
ini memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan.
Stakeholderyang dimaksud adalah unsur eksekutif sesuai levelnya, legislatif dan
instansi. Stakeholder kunci untuk suatu keputusan untuk suatu proyek level
daerah kabupaten. Yang termasuk dalam stakeholder kunci adalah pemerintah
kabupaten, DPR kabupaten dan dinas yang membawahi langsung proyek yang
bersangkutan.
C.
STEREOTYPE,
PREJUDICE DAN STIGMA SOSIAL
Stereotype
adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap
kelompok dimana orang tersebut dikategorikan. Prejudice atau prasangka sosial
merupakan sikap perasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu,
golongan ras atau kebudayaan yang berbeda dengan golongan orang yang
berprasangka itu. Stigma sosial adalah
tidak diterimanya seseorang pada suatu kelompok karena kepercayaan bahwa
orang tersebut melawan norma yang ada. Contoh stigma sosial dapat terjadi pada
orang yang memiliki kelainan fisik atau cacat mental, anak diluar pernikahan,
homoseksual atau pekerjaan yang merupakan nasionalisasi pada agama dan etnis seperti
menjadi orang yahudi, afrika dan sebagainya.
D.
MENGAPA
PERUSAHAAN HARUS BERTANGGUNG JAWAB
Tanggungjawab
sosial perusahaan atau corporate social responsibility
(CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi atau perusahaan memiliki suatu
tanggungjawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
Konsep
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) mucul sebagai akibat adanya kenyataan
bahwa pada dasarnya karakter alami dari setiap perusahaan adalah mencari
keuntungan semaksimal mungkin tanpa memperdulikan kesejahteraan karyawan,
masyarakat dan lingkungan alam. Seiring dengan meningkatnya kesadaran dan
kepekaan dari stakeholder perushaan, maka konsep tanggung jawab sosial muncul
dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kelangsungan hidup perusahaan
di masa yang akan datang.
Tanggung
jawab sosial perusahaan dapat didefiniskan sebagai suatu konsep yang mewajibkan
perusahaan untuk memenuhi dan memperhatikan kepentingan para stakeholder dalam
kegiatan operasinya mencari keuntungan. Stakeholder yang dimaksud adalah para
shareholder, karyawan, customer, komunitas
lokal, pemerintah, LSM dan sebagainya.
E.
KOMUNITAS
INDONESIA DAN ETIKA BISNIS
Dalam suatu kenyataan di komunitas
Indonesia pernah terjadi malapetaka di daerah Nabire, Papua. Bahwa komunitas
Nabire mengkonsumsi sagu, pisang, ubi dan dengan keadaan cuaca yang kemarau,
tanah tidak dapat mendukung pengolahan bagi tanaman ini. Kondisi ini mendorong
pemerintah untuk dapat membantu komunitas tersebut. Dari gambaran ini, tampak
bahwa tidak adanya rasa empati bagi komunitas elit dalam memahami pola hidup
komunitas lain.
Dalam konteks yang demikian, maka
perusahaan dituntut untuk dapat memahami etika bisnis ketika berhubungan dengan
stakeholder diluar perusahaannya, seperti komunitas lokal atau kelompok sosial
yang berbeda pola hidup.
F.
DAMPAK
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Tanggungjawab
sosial perusahaan apabila dilaksanakan dengan benar akan memberikan dampak
positif bagi perusahaan, lingkungan, termasuk sumber daya manusia, sumber daya
alam dan seluruh pemangku kepentingan dalam masyarakat. Perusahaan yang mampu
sebagai penyerap tenaga kerja, mempunyai kemampuan memberikan peningkatan daya
beli masyarakat, yang secara langsung atau tidak, dapat mewujudkan pertumbuhan
lingkungan dan seterusnya.
Perusahaan
yang pada satu sisi pada suatu waktu menjadi pusat kegiatan yang membawa
kesejahteraan bahkan kemakmuran bagi masyarakat, pada satu saat yang sama dapat
menjadi sumber petaka pada lingkungan yang sama pula. Misalnya terjadi
pencemaran lingkungan atau bahkan menyebabkan kerusakan alam dan lingkungan
lain yang lebih luas.
Jadi,
perusahaan akan mempunyai dampak positif bagi kehidupan pada masa-masa yang
akan datang dengan terpeliharanya lingkungan dan semua kepentingan pada
pemangku kepentingan yang lain sehingga akan menghasilkan tata kehidupan yang
lebih baik. Sebaliknya para penentang pengaturan dan pelaksanaan tanggung jawab
sosial perusahaan secara formal berpendapat apabila tanggung jawab tersebut
harus diatur secara formal, disertai sanksi dan penegakan hukum yang riil.
G.
MEKANISME
PENGAWASAN TINGKAH LAKU
Mekanisme
dalam pengawasan terhadap para karyawan sebagai anggota komunitas perusahaan
dapat dilakukan berkenaan dengan kesesuaian atau tidaknya tingkah laku anggota
tersebut dengan budaya yang dijadikan pedoman korporasi yang bersangkutan.
Mekanisme pengawasan tersebut berbentuk audit sosial sebagai suatu kesimpulan
dari monitoring dan evaluasi yang dilakukan sebelumnya.
Monitoring
dan evaluasi terhadap tingkah laku anggota suatu perusahaan atau organisasi
pada dasarnya harus dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan secara
berkesinambungan. Monitoring yang dilakukan sifatnya jangka pendek sedangkan
evaluasi terhadap tingkah laku anggota perusahaan berkaitan dengan kebudayaan
yang berlaku dilakukan dalam jangka panjang. Hal dari evaluasi tersebut menjadi
audit sosial.
Pengawasan
terhadap tingkah laku dan peran karyawan pada dasarnya untuk menciptakan
kinerja karyawan itu sendiri yang mendukung sasaran dan tujuan dari proses
berjalannya perusahaan. Kinerja yang baik adalah ketika tindakan yang
diwujudkan sebagai peran yang sesuai dengan status dalam pranata yang ada dan
sesuai dengan budaya perusahaan yang bersangkutan.
Audit
sosial pada dasarnya adalah sebuah metode untuk mengetahui keadaan sosial suatu
bentuk organisasi dalam hal ini korporat. Berkaitan dengan pelaksanaan audit
sosial, maka sebuah perusahaan atau organisasi harus menjelaskan terlebih
dahulu tentang beberapa aktivitas yang harus dijalankan, seperti:
1. Aktivitas
apa saja yang harus dilakukan sebagai sebuah organisasi. Dalam hal ini, sasaran
apa yang menjadi pokok dari perusahaan yang harus dituju.
2. Bagaimana
cara melakukan pencapaian dari sasaran yang dituju tersebut sebagai rangkaian
suatu tindakan yang mengacu pada suatu pola dan rencana yang sudah disususn
sebelumnya.
3. Bagaimana
mengukur dan merekam pokok-pokok yang harus dilakukan berkaitan dengan sasaran
yang dituju. Dalam hal ini keluasan dari kegiatan yang dilakukan tersebut.
Pelaksanaan auditor sosial yang
berpengalaman biasanya akan bekerja mengukur dan mengarahkan berjalannya sebuah
organisasi berdasarkan pada visi dan misi yang ada. Pada awalnya ia membantu dalam
memberikan segala keterangan tentang berjalannya sebuah organisasi berkaitan
dengan indikator yang harus diperhatikan, sasaran yang ingin dicapai dan
kemudian juga merekam kenyataan sosial yang sedang berjalan dan bagaimana
prosedur penilaiannya.
Audit sosial ini merupakan sistem yang ada
dalam kebudayaan perusahaan yang oleh anggota-anggotanya dipakai untuk
merencanakan kegiatan organisasi yang bersangkutan dan tentunya didasari pada
kebudayaan yang berlaku di organisasi yang bersangkutan.
Kesimpulan
Stakeholder adalah
pihak-pihak yang berkepentingan pada perusahaan yang dapat mempengaruhi atau
dapat dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan.
Para stakeholde rantara lain masyarakat, karyawan,
pemerintah, supplier, pasar modal dan
lain-lain. Ada tiga bentuk stakeholder dalam
bisnis, yaitu: 1.Stakeholder primer berkaitan dengan kepentingan secara
langsung dengan suatu kebijakan, program dan proyek. Oleh karena itu, pihak ini
harus ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan. 2.Stakeholder
sekunder ini tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu
kebijakan, program dan proyek. Yang termasuk stakeholder sekunder yaitu
pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, dsb. 3.Stakeholder
kunci, Stakeholder ini memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan
keputusan. Stereotype adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan
persepsi terhadap kelompok dimana orang tersebut dikategorikan. Prejudice atau
prasangka sosial merupakan sikap perasaan orang-orang terhadap golongan manusia
tertentu, golongan ras atau kebudayaan yang berbeda dengan golongan orang yang
berprasangka itu. Stigma sosial adalah
tidak diterimanya seseorang pada suatu kelompok karena kepercayaan bahwa
orang tersebut melawan norma yang ada. Tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR)
adalah suatu konsep bahwa organisasi atau perusahaan memiliki suatu tanggungjawab
terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan. Audit
sosial merupakan sebuah metode untuk mengetahui keadaan sosial suatu bentuk
organisasi atau korporat. Proses
audit dilakukan oleh pihak yang kompeten, independen dan obyektif yang dikenal
sebagai auditor.Audit sosial ini merupakan sistem
yang ada dalam kebudayaan perusahaan yang oleh anggota-anggotanya dipakai untuk
merencanakan kegiatan organisasi yang bersangkutan dan tentunya didasari pada
kebudayaan yang berlaku di organisasi yang bersangkutan.
review PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS SERTA ETIKA DAN LINGKUNGAN
0 komentar Diposting oleh Unknown di 20.22
Nama
: Nurul Septia
Kelas:
4EA02
NPM
: 16213739
Tugas:
Review Etika Bisnis
PRINSIP
ETIKA DALAM BISNIS SERTA ETIKA DAN LINGKUNGAN
-Pengertian
Etika Bisnis
Etika
bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai
moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan
persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
Etika moral, hukum dan agama
Pengertian
Moral
Pada
prinsipnya moral merupakan alat penuntun, pedoman sekaligus alat kontrol yang
paling ampuh dalam mengarahkan kehidupan manusia. Seorang manusia yang tidak
memfungsikan dengan sempurna moral yang telah ada dalam diri manusia tepatnya
berada dalam hati, maka manusia tersebut akan menjadi manusia yang akan selalu
melakukan perbuatan- perbuatan atau tindakan- tindakan yang
sesat.
Pengertian
Hukum
Hukum
dalam arti Penguasa (undang–undang, keputusan, hakim dan lainnya). Hukum
diartikan sebagai seperangkat peraturan tertulis yang dibuat oleh
pemerintahan, melalui badan–badan yang berwenang membentuk berbagai
peraturan tertulis seperti: undang–undang dasar, undang–undang, keputusan
presiden, peraturan pemerintah, keputusan menteri–menteri dan peraturan daerah.
Pengertian
Agama
Agama
merupakan realitas yang berada di sekeliling manusia. Masing–masing manusia
memiliki kepercayaan tersendiri akan agama yang diangapnya sebagai sebuah
kebenaran. Agama yang telah menjadi dasar manusia ini tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan sosial manusia tersebut.
-Klasifikasi
Etika
Menurut
buku yang berjudul “Hukum dan Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H.,
M.M, etika dapat diklasifikasikan menjadi :
2.5.1
Etika Deskriptif
Etika
deskriptif yaitu etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku
manusia dalam mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola
perilaku manusia sebagaimana adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi yang
telah membudaya di masyarakat secara turun-temurun.
Etika
Normatif
Etika
normatif yaitu sikap dan perilaku manusia atau masyarakat sesuai dengan norma
dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan
perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi
avuan bagi masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya
-Etika
Deontologi
Etika
deontologi yaitu etika yang dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk
berbuat baik terhadap orang atau pihak lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya
dilihat dari akibat dan tujuan yang ditimbulakan oleh sesuatu kegiatan atau
aktivitas, tetapi dari sesuatu aktivitas yang dilaksanakan karena ingin berbuat
kebaikan terhadap masyarakat atau pihak lain.
-Etika
Teleologi
Etika
Teleologi adalah etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para
pelaku kegiatan. Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya
sesuatu yang dicapai adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik.
Baik ditinjau dari kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari
kepentingan semua pihak.
-Egoisme
Egoisme
yaitu etika yang baik menurut pelaku saja, sedangkan bagi yang lain mungkin
tidak baik. Seseorang tidak mempunyai kewajiban moral selain untuk menjalankan
apa yang paling baik bagi kita sendiri. Jadi, menurut egoisme etis, seseorang
tidak mempunyai kewajiban alami terhadap orang lain. Meski mementingkan diri
sendiri, bukan berarti egoisme etis menafikan tindakan menolong. Mereka yang
egoisme etis tetap saja menolong orang lain, asal kepentingan diri itu
bertautan dengan kepentingan orang lain. Atau menolong yang lain merupakan
tindakan efektif untuk menciptrakan keuntungan bagi diri sendiri. Menolong di
sini adalah tindakan berpengharapan, bukan tindakan yang ikhlas tanpa berharap
pamrih tertentu.
-Utilitarianisme
Utilitarianisme
adalah etika yang baik bagi semua pihak, artinya semua pihak baik yang terkait
langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh yang baik.
-
Etika Relatifisme
Etika
relatifisme adalah etika yang dipergunakan di mana mengandung perbedaan
kepentingan antara kelompok pasrial dan kelompok universal atau global. Etika
ini hanya berlaku bagi kelompok passrial.
-Prinsip
Etika Dalam Bisnis Serta Etika dan Lingkungan
Prinsip
Otonomi
Prinsip
otonomi dalam etika bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki
kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan
visi dan misi yang dipunyainya. Contoh prinsip otonomi dalam etika binis :
perusahaan tidak tergantung pada pihak lain untuk mengambil keputusan tetapi
perusahaan memiliki kekuasaan tertentu sesuai dengan misi dan visi yang
diambilnya dan tidak bertentangan dengan pihak lain.
-Prinsip
Kejujuran
Prinsip
kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling mendasar dalam
mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika
dikelola dengan prinsip kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para
pemasok dan pihak-pihak lain yang terkait dengan kegiatan bisnis ini. Prinsip
yang paling hakiki dalam aplikasi bisnis berdasarkan kejujuran ini terutama
dalam pemakai kejujuran terhadap diri sendiri. Namun jika prinsip kejujuran terhadap
diri sendiri ini mampu dijalankan oleh setiap manajer atau pengelola perusahaan
maka pasti akan terjamin pengelolaan bisnis yang dijalankan dengan prinsip
kejujuran terhadap semua pihak terkait.
Prinsip
Keadilan
Prinsip
keadilan yang dipergunakan untuk mengukur bisnis menggunakan etika bisnis
adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung
atau tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Contoh prinsip keadilan dalam
etika bisnis : dalam alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilik faktor
ekonomi.
Hormat
Pada Diri Sendiri
Pinsip
hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis merupakan prinsip tindakan yang
dampaknya berpulang kembali kepada bisnis itu sendiri. Jika bisnis memberikan
kontribusi yang menyenangkan bagi masyarakat, tentu masyarakat memberikan
respon sama. Sebaliknya jika bisnis memberikan image yang tidak menyenangkan
maka masyarakat tentu tidak menyenangi terhadap bisnis yang bersangkutan.
Hak
dan Kewajiban
Setiap
karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan memiliki kewajiban-kewajiban sebagai
berikut : kewajiban dalam mencari mitra (rekanan) bisnis yang cocok yang bisa
diajak untuk bekerjasama, saling menguntungkan diantara kedua belah pihak dalam
pencapaian tujuan yang telah disepakati bersama demi kemajuan perusahaan,
menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang terwujud dalam perilaku dan sikap dari
setiap karyawan terhadap mitra bisnisnya, bila tujuan dalam perusahaan ini
tidak sesuai dengan kenyataan yang ada setidaknya karyawan-karyawan tersebut
telah melaksanakan kegiatan bisnisnya dengan suatu tindakan yang baik. Hak
etika bisnispun juga sangat diperlukan, diantaranya : Hak untuk mendapatkan
mitra (kolega) bisnis antar perusahan, hak untuk mendapatkan perlindungan
bisnis, hak untuk memperoleh keuntungan bisnis, dan hak untuk memperoleh rasa
aman dalam berbisnis. Selain itu dalam berbisnis setiap karyawan dalam suatu
perusahaan juga dapat mementingkan hal-hal yang lebih utama, seperti :
kepercayaan, keterbukaan, kejujuran, keberanian, keramahan, dan sifat pekerja
keras agar terjalinnya bisnis yang saling menguntungkan diantara kedua belah
pihak bisnis ters
Teori
Etika Lingkungan
-Ekosentrisme
Merupakan
kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini
sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu pada
penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi
keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan
etika untukmencakup komunitas yang lebih luas.
-Antroposentrisme
Antroposentrisme
adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem
alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam
tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam,
baik secara langsung atau tidak langung
-Biosentrisme
Etika
lingkungan Biosentrisme adalah etika lingkungan yang lebih menekankan kehidupan
sebagai standar moral Sehingga bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus
dihargai secara moral tetapi juga tumbuhan. Menurut Paul Taylor, karenanya
tumbuhan dan binatang secara moral dapat dirugikan dan atau diuntungkan dalam
proses perjuangan untuk hidup mereka sendiri, seperti bertumbuh dan
bereproduksi.
Kesimpulan :
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha
dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
Didalam etika bisnis harus ada prinsip-prinsip etika bisnis yang harus dipatuhi
agar perusahaan tetap berjalan lancar tanpa hambatan yaitu prinsip otonomi
adalah perusahaan bebas memiliki kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan
dan pelaksanaannya sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki., prinsip
kejujuran adalah modal utama untuk memperoleh kepercayaan dari mitra bisnisnya,
prinsip keadilan adalah setiap orang harus diperlakukan dengan sama, hormat
pada diri sendiri serta hak dan kewajiban.
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)