Selasa, 20 Desember 2016
Perkembangan Dalam Etika Bisnis di Indonesia
Kemajuan ekonomi suatu negara memacu perkembangan bisnis dan
mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan
persaingan yang cukup tajam di dalam dunia bisnis. Hampir semua usaha
bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesarbesarnya (profitmaking)
agar dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku bisnis dan
memperluas jaringan usahanya. Namun terkadang untuk mencapai tujuan
itu segala upaya dan tindakan dilakukan walaupun
pelaku bisnis harus melakukan tindakan-tindakan yang mengabaikan
berbagai dimensi moral dan etika dari bisnis itu sendiri.
Belakangan ini etika profesi akuntan menjadi diskusi
berkepanjangan di tengahtengah masyarakat. Menyadari hal demikian,
etika menjadi kebutuhan penting bagi semua profesi. Di Indonesia
sendiri, pendidikan selama ini terlalu menekankan arti penting nilai
akademik dan kecerdasan otak saja. Pengajaran integritas, kejujuran,
komitmen dan keadilan diabaikan, sehingga terjadilah krisis multi dimensi
seperti krisis ekonomi, krisis moral dan krisis kepercayaan. Akhir-akhir
ini, akuntan dituduh sebagai penyebab terjadinya krisis ekonomi.
Lebih lanjut dikatakan bahwa akuntan dianggap telah bertindak menyimpang
dari peraturan yang ada dan tidak berperilaku etis. Melanggar
kepatutan. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya
persaingan membuat para akuntan bertindak menyimpang dari peraturan,
undangundang dan standar auditing. Jika kepercayaan terhadap profesi mengalami
tekanan maka pengaruh signifikan dari keterlibatan etika budaya dalam
organisasi sangat diperlukan. Masalah etika profesi merupakan
suatu isu yang selalu menarik untuk kepentingan riset.
Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah
penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para
pelaku bisnis. Para pelaku bisnis ini diharapkan mempunyai
integritas dan kompetensi yang tinggi (Abdullah dan Halim, 2002). Berbagai
pelanggaran etika telah banyak terjadi saat ini dan
dilakukan oleh akuntan, misalnya berupa perekayasaan data akuntansi
untuk menunjukkan kinerja keuangan perusahaan agar terlihat lebih baik,
ini merupakan pelanggaran akuntan terhadap etika profesinya
yang telah melanggar kode etik akuntan karena akuntan telah memiliki
seperangkat kode etik tersendiri yang disebut sebagai aturan
tingkah laku moral bagi akuntan dalam masyarakat.
Pengertian Etika
Menurut para ahli etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat pergaulan
manusia dalam pergaulan antar sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana
yang buruk. Kata Etika sendiri berasal dari kata ETHOS dari bangsa Yunani yang
memiliki arti nilai – nilai, norma – norma, kaidah dan ukuran bagi tingkah laku
manusia yang baik, seperti yang didefinisikan oleh bebrapa ahli sebagai berikut
:
Drs. O.P Simorangkir
Drs. O.P Simorangkir
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran
dan nilai yang baik
Drs. Sidi. Gajalba dan Sistematika filsafat
Drs. Sidi. Gajalba dan Sistematika filsafat
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari
segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal
Drs. H. Burhanudin Salam
Cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris
“Profess”, yang dalam bahasa Yunani adalah “Επαγγελια”, yang bermakna: “Janji
untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”.
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi,
kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran,
keuangan, militer, teknik dan desainer.
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh
masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan,
namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki
mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan,
sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu.
Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang
menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
Perkembangan
Etika dalam dunia bisnis diperlukan untuk menjaga hubungan baik dan
fairness dalam dunia bisnis. Etika bisnis mencapai status ilmiah dan akademis
dengan identitas sendiri, pertama kali timbul di Amerika Serikat pada tahun
1970-an. Untuk memahami perkembangan etika bisnis De George membedakannya
kepada lima periode
1. Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani
lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam
negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus
diatur. Pada masa ini masalah moral disekitar ekonomi dan bisnis disoroti dari
sudut pandang teologi.
2.
Masa Peralihan: tahun 1960-an
Pada saat ini terjadi perkembangan baru yang dapat disebut sbagai persiapan
langsung bagi timbulnya etika bisnis. Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan
otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis),
penolakan terhadap establishment (kemapanan).. Pada saat ini juga timbul anti
konsumerisme. Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen,
yaitu dengan memasukan mata kuliah baru ke dalam kurikulum dengan nama busines
and society and coorporate sosial responsibility, walaupun masih menggunakan
pendekatan keilmuan yang beragam minus etika filosofis.
3.
Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
Terdapat dua faktor yang mendorong kelahiran etika bisnis pada tahun
1970-an yaitu:
sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis
terjadinya krisis moral yang dialami oleh dunia bisnis. Pada saat ini mereka bekerja sama khususnya dengan ahli ekonomi dan manejemen dalam meneruskan tendensi etika terapan. Norman E. Bowie menyebutkan bahwa kelahiran etika bisnis ini disebabkan adanya kerjasama interdisipliner, yaitu pada konferesi perdana tentang etika bisnis yang diselanggarakan di universitas Kansas oleh philosophi Departemen bersama colledge of business pada bulan November 1974.
sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis
terjadinya krisis moral yang dialami oleh dunia bisnis. Pada saat ini mereka bekerja sama khususnya dengan ahli ekonomi dan manejemen dalam meneruskan tendensi etika terapan. Norman E. Bowie menyebutkan bahwa kelahiran etika bisnis ini disebabkan adanya kerjasama interdisipliner, yaitu pada konferesi perdana tentang etika bisnis yang diselanggarakan di universitas Kansas oleh philosophi Departemen bersama colledge of business pada bulan November 1974.
4.
Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an
Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira
10 tahun kemudian. Hal ini pertama-tama ditandai dengan semakin banyaknya
perguruan tinggi di Eropa Barat yang mencantumkan mata kuliah etika bisnis.
Pada taun1987 didirkan pula European Ethics Nwork (EBEN) yang bertujuan menjadi
forum pertemuan antara akademisi dari universitas, sekolah bisnis, para
pengusaha dan wakil-wakil dari organisasi nasional dan nternasional.
5.
Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin, ASIA, Eropa Timur dan kawasan
dunia lainnya. Di Jepang yang aktif melakukan kajian etika bisnis adalah
institute of moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi. Di india etika
bisnis dipraktekan oleh manajemen center of human values yang didirikan oleh
dewan direksi dari indian institute of manajemen di Kalkutta tahun 1992. Telah
didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE)
pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
Di indonesia sendiri pada beberapa perguruan tinggi terutama pada program
pascasarjana telah diajarkan mata kuliah etika bisnis. Selain itu bermunculan
pula organisasi-organisasi yang melakukan pengkajian khusus tentang etika
bisnis misalnya lembaga studi dan pengembangan etika usaha indonesia (LSPEU
Indonesia) di jakarta.
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)