Selasa, 20 Desember 2016


Perkembangan Dalam Etika Bisnis di Indonesia
Kemajuan ekonomi suatu negara memacu perkembangan bisnis dan mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan yang cukup tajam di dalam dunia bisnis. Hampir semua usaha bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar­besarnya (profit­making) agar dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku bisnis dan memperluas jaringan usahanya. Namun terkadang untuk mencapai tujuan itu segala upaya dan tindakan dilakukan walaupun pelaku bisnis harus melakukan tindakan­-tindakan yang mengabaikan berbagai dimensi moral dan etika dari bisnis itu sendiri.
Belakangan ini etika profesi akuntan menjadi  diskusi berkepanjangan  di tengah­tengah masyarakat. Menyadari hal demikian, etika menjadi kebutuhan penting bagi semua profesi. Di Indonesia sendiri, pendidikan selama ini terlalu menekankan arti penting nilai  akademik dan kecerdasan otak saja. Pengajaran integritas, kejujuran, komitmen dan keadilan diabaikan, sehingga terjadilah krisis multi dimensi seperti krisis ekonomi, krisis moral dan krisis kepercayaan. Akhir-­akhir ini, akuntan dituduh sebagai penyebab terjadinya krisis ekonomi. Lebih lanjut dikatakan bahwa akuntan dianggap telah bertindak menyimpang dari peraturan yang ada dan tidak berperilaku etis. Melanggar kepatutan. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya persaingan membuat para akuntan bertindak menyimpang dari peraturan, undang­undang dan standar auditing. Jika kepercayaan terhadap profesi mengalami tekanan maka pengaruh signifikan dari keterlibatan etika budaya dalam organisasi sangat diperlukan. Masalah etika profesi merupakan suatu isu yang selalu menarik untuk kepentingan riset. Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Para pelaku bisnis ini diharapkan mempunyai integritas dan kompetensi yang tinggi (Abdullah dan Halim, 2002). Berbagai pelanggaran etika telah banyak terjadi saat ini dan dilakukan oleh akuntan, misalnya berupa perekayasaan data akuntansi untuk menunjukkan kinerja keuangan perusahaan agar terlihat lebih baik, ini merupakan pelanggaran akuntan terhadap  etika profesinya yang telah melanggar kode etik akuntan karena akuntan telah memiliki seperangkat kode etik tersendiri yang disebut sebagai aturan tingkah laku moral bagi akuntan dalam masyarakat.
Pengertian Etika
Menurut para ahli etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat pergaulan manusia dalam pergaulan antar sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Kata Etika sendiri berasal dari kata ETHOS dari bangsa Yunani yang memiliki arti nilai – nilai, norma – norma, kaidah dan ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang didefinisikan oleh bebrapa ahli sebagai berikut :
Drs. O.P Simorangkir
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik
Drs. Sidi. Gajalba dan Sistematika filsafat
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal
Drs. H. Burhanudin Salam
Cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang dalam bahasa Yunani adalah “Επαγγελια”, yang bermakna: “Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”.
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik dan desainer.
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus  dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
Perkembangan
Etika dalam dunia bisnis diperlukan untuk menjaga hubungan baik dan fairness dalam dunia bisnis. Etika bisnis mencapai status ilmiah dan akademis dengan identitas sendiri, pertama kali timbul di Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Untuk memahami perkembangan etika bisnis De George membedakannya kepada lima periode
1.    Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur. Pada masa ini masalah moral disekitar ekonomi dan bisnis disoroti dari sudut pandang teologi.
2.            Masa Peralihan: tahun 1960-an
Pada saat ini terjadi perkembangan baru yang dapat disebut sbagai persiapan langsung bagi timbulnya etika bisnis. Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan).. Pada saat ini juga timbul anti konsumerisme. Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan memasukan mata kuliah baru ke dalam kurikulum dengan nama busines and society and coorporate sosial responsibility, walaupun masih menggunakan pendekatan keilmuan yang beragam minus etika filosofis.
3.            Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
Terdapat dua faktor yang mendorong kelahiran etika bisnis pada tahun 1970-an yaitu:
sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis
terjadinya krisis moral yang dialami oleh dunia bisnis. Pada saat ini mereka bekerja sama khususnya dengan ahli ekonomi dan manejemen dalam meneruskan tendensi etika terapan. Norman E. Bowie menyebutkan bahwa kelahiran etika bisnis ini disebabkan adanya kerjasama interdisipliner, yaitu pada konferesi perdana tentang etika bisnis yang diselanggarakan di universitas Kansas oleh philosophi Departemen bersama colledge of business pada bulan November 1974.
4.            Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an
Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Hal ini pertama-tama ditandai dengan semakin banyaknya perguruan tinggi di Eropa Barat yang mencantumkan mata kuliah etika bisnis. Pada taun1987 didirkan pula European Ethics Nwork (EBEN) yang bertujuan menjadi forum pertemuan antara akademisi dari universitas, sekolah bisnis, para pengusaha dan wakil-wakil dari organisasi nasional dan nternasional.
5.            Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin, ASIA, Eropa Timur dan kawasan dunia lainnya. Di Jepang yang aktif melakukan kajian etika bisnis adalah institute of moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi. Di india etika bisnis dipraktekan oleh manajemen center of human values yang didirikan oleh dewan direksi dari indian institute of manajemen di Kalkutta tahun 1992. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
Di indonesia sendiri pada beberapa perguruan tinggi terutama pada program pascasarjana telah diajarkan mata kuliah etika bisnis. Selain itu bermunculan pula organisasi-organisasi yang melakukan pengkajian khusus tentang etika bisnis misalnya lembaga studi dan pengembangan etika usaha indonesia (LSPEU Indonesia) di jakarta.


Nama  : Nurul Septia
Kelas   : 4EA02
NPM   : 16213739
Tulisan Etika Bisnis




Etika Bisnis Dalam Membuka Usaha Kuliner


Kiat-kiat Sukses Membuka Usaha Kuliner 



Saat ini usaha dibidang kuliner sangatlah maju dan berkembang banyak para pelaku usaha membuka usaha dibidang kuliner karena kebutuhan manusia akan makan dan minum sudah menjadi kebutuhan pokok yang sama sekali tidak bisa ditunda-tunda. Selain ini banyak anak muda yang senang makan diluar sambil nongkrong di tempat makan.  Sebagai pelaku bisnis kita juga harus memperhatikan etika dalam berbisnis agar usaha bisnisnya tetap lancar dan berkembang.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan usaha kecil menengah (UKM) di beberapa daerah di Indonesia, rata-rata pendapatan para pengusaha makanan dan minuman kaki lima dan rumahan berada di atas rata-rata upah minimum regional (UMR), menarik bukan? Anda seorang pengangguran, pelajar, ibu rumah tangga atau pegawai sekalipun dapat melakukannya, karena usaha makanan dapat di lakukan dengan modal sekecil apapun dan tanpa banyak menyita waktu.
Untuk mempermudahnya saya akan mencoba membaginya dalam beberapa kelompok :
1.      kelompok usaha yang menjual makanan pokok sehari-hari seperti Rumah Makan Padang, Warung Tegal, warung nasi sederhana, nasi goreng atau nasi pecel lele.
2.      Kelompok usaha makanan pengganti makanan pokok, seperti bubur, mie ayam, bakso, soto, sate, atau batagor.
3.      kelompok usaha jajanan, seperti roti bakar, aneka kue, martabak, pisang bakar, gorengan, cireng, cilok atau somay.
4.       kelompok usaha berbagai macam minuman, seperti es buah, es campur, jus, es kelapa muda, es cendok, es dawet hingga es teh sisri.
Sebaiknya Anda memilih yang memang sesuai dengan keahlian dan minat Anda, sehingga dapat menjalankan usaha dengan nyaman dan tanpa beban. Satu hal yang harus Anda hindari adalah membuka usaha hanya karena mengikuti trend, tanpa tahu cara menjalankannya.

Adapun hal-hal yang perlu di perhatikan dalam memulai usaha makanan adalah :
A.    Modal awal usaha
Banyak cara untuk menutupi kekurangan modal, misalnya melalui mencari rekanan yang bisa diajak kerja sama, meminjam ke koperasi atau bank melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku UKM. Bila modal anda sangat tipis dan ingin melakukannya sendiri itu lebih baik, karena anda tak akan pusing dalam hal lain anda dapat fokus dalam hal pemasaran, namun berhematlah untuk tambahan modal kelak, misakan anda ingin menjadi pengusaha keripik, anda membuat keripik singkong dengan modal hanya 10 ribu, anda goreng dan bungkus menjadi 40 bungkus dengan harga satuan Rp.500, sisihkan separuh keuntungan untuk tambahan modal, menjadi 50, 60, 100, 500 dan bukan hal mustahil hingga ribuan bungkus atau pabrikan. Bila memilih usaha patungan, sebaiknya Anda membuat surat perjanjian yang mengatur pembagian wewenang dan hasil usaha guna menghindari masalah di kemudian hari.
Bila meminjam dari lembaga keuangan, maka biasakan untuk membuat laporan keuangan setelah usaha berjalan. Laporan keuangan tersebut mencantumkan pemasukan, pengeluaran, dan aset usaha yang dimiliki. Hal ini dilakukan agar lembaga keuangan tersebut mengetahui secara pasti perkembangan usaha Anda.
B.     Lokasi Usaha
Pilihlah lokasi usaha yang banyak dikunjungi atau dilalui banyak orang. Saat menentukan lokasi usaha juga harus memperhitungkan modal yang akan dikeluarkan. Jangan sampai modal Anda terkuras hanya untuk menyewa atau membeli tempat usaha, anda pun dapat melakukannya tanpa mempunyai tempat usaha tapi dengan menitip produk usaha anda dengan memilih ke strategisan lokasi atau tempat usaha mitra anda. Sejumlah lokasi usaha makanan yang strategis antara lain di sekitar sekolah atau kampus, kawasan perkantoran, lingkungan pasar dan mal, perumahan, dan tempat wisata.
C.    Menu Andalan
Sebelum memulai usaha, sebaiknya Anda melakukan survei terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar. Lalu, pilihlah menu yang belum banyak dijual di sana guna mengurangi tingkat persaingan. Namun pilihan menu tersebut harus disesuaikan dengan target pasar atau konsumen.  
D.    Pemasok bahan baku
Memiliki pemasok tetap yang dapat memasok semua bahan baku produksi setiap harinya sangat dianjurkan guna kelancaran proses produksi. Selain bisa mendapatkan harga relatif murah, anda pun dapat menjadi orang kepercayaan jika anda dalam keadaan sulit atau terjepit modal, selain itu anda juga bisa diprioritaskan bila suatu saat bahan baku yang Anda butuhkan langka di pasaran. Usahakan memiliki lebih dari satu pemasok sebagai alternatif bila pemasok yang satu tidak bisa menyediakan permintaan. Pembelian bahan baku dari pemasok ini biasanya menggunakan sistem pembayaran kredit atau tunai dengan potongan harga. Besarnya potongan harga relatif, tergantung kesepakatan kedua belah pihak, tapi pada umumnya berada pada kisaran 15-20 persen.
E.     Sumber daya manusia (SDM)
Idealnya, karyawan terbagi ke dalam kelompok tukang masak, pelayan, dan kasir. Tapi, bila usaha tergolong kecil, seorang asisten yang dapat mempermudah pekerjaan Anda itu saja sudah lebih dari cukup. Jangan lupa untuk memerhatikan kesejahteraan karyawan dengan memberi gaji sepadan dan tepat waktu. Hal ini untuk menjaga kestabilan keterampilan dan kesiapan karyawan.
F.     Target pemasaran
Menyesuaikan jenis usaha dengan target pasar merupakan salah satu kunci sukses menjalankan usaha makanan dan minuman. Walaupun Anda menawarkan harga murah meriah, tapi tidak sesuai dengan selera konsumen ini bisa menjadi kendala.
G.    Promosi yang tepat
Promosi dari mulut ke mulut hingga saat ini tetap menjadi andalan promosi usaha Anda ke banyak orang. Ini berhasil jika Anda bisa memuaskan konsumen dan nantinya mereka pun bisa menjadi pelanggan setia. Dari pelanggan setia ini lah cerita tentang keunggulan usaha Anda akan menyebar ke publik. Bila ada dana lebih, tak ada salahnya mempromosikan usaha lewat media, seperti spanduk, papan nama, pamflet, leaflet, atau via jejaring sosial seperti Facebook atau twitter.
H.    Perizinan usaha
Demi keamanan dan kenyamanan usaha, pastikan Anda mengurus surat izin usaha dari instansi pemerintahan atau pihak berwenang setempat. Jika usaha semakin berkembang dan besar, ada baiknya segera mengurus Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) bagi usaha Anda, mengurus perizinan ke Kementerian Kesehatan, bahkan kalau bisa mengurus sertifikasi halal untuk semua produk usaha Anda ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).
I.       Sikap dan perilaku
Penting untuk menjaga sikap maupun perilaku anda saat berhadapan konsumen, semakin anda ramah dan sopan maka akan semakin banyak konsumen yang berniat menjadi pelanggan anda, coba anda bayangkan apakah anda mau berbelanja pada pedagang yang sombong, pelit atau jutek? Apalagi kalau kucel dan dekil.
J.      Ora et labora
Ora et labora atau bekerja sambil berdoa adalah kunci keberhasilan anda, berjuanglah dan teruslah berdoa kepada yang maha pemberi dan pengatur rezeki, karena dialah yang menilai hasil kerja keras anda, jangan sesekali memakai magic dalam usaha karena sudah pasti akan hancur walau cepat berkembang, berusahalah bersih.
Nah, tips-tips yang saya ambil dari pengalaman tersebut di atas mungkin bisa jadi masukan bagi Anda yang tertarik untuk membuka usaha makanan dan minuman.
Sekarang, saatnya Anda tentukan menu makanan atau minuman apa yang akan Anda pilih. Anda tidak akan pernah tahu bila Anda tidak mencobanya, ide dapat di buat dari hal sekecil mungkin sesuai kemampuan anda, jangan sia-siakan setiap peluang yang terbuka di depan anda.

Sebelum Anda memulai usaha makanan ini ada beberapa hal yang bisa anda pertimbangkan agar anda bisa memilih usaha makanan terbaik yang bisa dijalankan:
1.      Rasa makanan
Anda bisa memasak atau membuat makanan lezat namun anda tidak mempromosikan makanan anda kepada orang lain, tentu hal ini sia-sia saja. Namun bila anda menginginkan usaha makanan, anda bisa memanfaatkan hobi memasak tersebut untuk menciptakan citarasa makanan yang lain dari makanan lainnya. Kalau rasa dasi masakan anda enak dan berbeda dengan lainnya tentu saja banyak orang yang tertarik dengan makanan anda. Jika anda ingin membuat makanan ringan seperti keripik, kue atau snack lainnya anda bisa mempertimbangkan cira rasa yang berbeda dari makanan lainnya sehingga menimbulkan daya tarik konsumen.
2.      Peminat
Jika anda memilih usaha snack atau makanan ringan tentu saja anda harus memikirkan apakah peminatnya banyak atau tidak. Jika andarasa peminat makanan tersebut sedikit maka anda bisa memilih makanan lainnya sebagai pilihan bisnis. Jika peminat dari makanan yang akan anda pilih tersebut banyak maka anda bisa melanjutkan rencana bisnis makanan itu. Semakin banyak peminat dari makanan tersebut semakin baik bagi anda untuk mendapatkan konsumen. Walaupun banyak pesaingnya namun jika banyak konsumen yang berminat hal ini tidak menjadi masalah bagi anda.
3.      Brand atau merek
Anda bisa memilih merek atau brand yang bagus untuk produk makanan yanga akan anda produksi. Brand yang bagus aka memudahkan anda berpromosi pada konsumen. Merek inilah yang menjadikan citra perusahaan bisa bagus maupun jelek dimata konsumen. Sebaiknya anda memilih brand yang unik dan belum pernah ada sebelumnya.
4.      Ketersediaan bahan baku
Kalau usaha makanan seperti keripik singkong atau talas, anda harus memikirkan ketersediaan bahan baku tersebut. Bila ketersediaan bahan baku itu banyak dan tidak terbatas anda bisa memilih usaha itu, namun bila bahan baku makanan susah dicari dan ketersediaannya masih minim anda sebaiknya memilih usaha makanan lainnya. Hal ini ditakutkan karena jika pelanggan sudah banyak dan mereka mencintai makanan anda sedangkan anda tidak bisa mensuplay lagi mereka pasti akan kecewa. Kekecewaan mereka bisa menghilangkan kepercayaan pada bisnis dan merek produk anda.
Beberapa pertimbangan diatas sangat penting untuk menentukan bisnis atau usaha makanan yang tepat bagi anda. Usaha makanan yang semakin menjamur ini menjadikan banyak pesaing dan anda sebagai usahawan baru harus mampu melawan semua pesaing. Buatlah usaha anda benar-benar berbeda dari lainnya dan jagalah kepercayaan konsumen. Selera mereka adalah perjuangan anda untuk memuaskan mereka. Usaha makanan bisa memberikan peluang bisnis yang besar bagi siapa saja termasuk anda sampai kapan pun.

Kunci sukses berbisnis untuk pemula
Jika anda seorang pemula, tidak ada salahnya untuk mencoba terjun ke dunia bisnis, yang terpenting adalah niat dan usaha untuk menjalankan. Untuk bisa sukses dalam menjalankan usaha bagi seorang pemula adalah harus mengetahui bagaimana strategi cara usaha yang pas bagi para pemula yang belum punya banyak pengalaman di bidang bisnis yang ia kelola.
Bagaimana strategi dan cara usaha yang bisa dijalankan oleh para pemula? Berikut ini beberapa diantara cara usaha yang bisa Anda coba:
1.      Memulai sebuah usaha bisnis dengan modal kecil
Cara usaha mudah pertama kali yang bisa Anda coba sebagai pemula adalah dengan memulai sebuah usaha bisnis dengan modal kecil. Rata-rata para pemula takut menjalani sebuah usaha bisnis adalah lantaran ketakutan akan mengalami kerugian yang besar. Untuk mencegah kekhawatiran tersebut, cobalah memulai dengan model bisnis usaha bermodal kecil. Kalau pun Anda nantinya tetap rugi, tentunya tidak akan terlalu menyakitkan bagi Anda, dan Anda pun belum jera untuk memulai sebuah usaha lanjutan.
Ada banyak jenis usaha modal kecil yang bisa Anda coba, juga bisa disesuaikan dengan model bisnis yang Anda minati. Misalnya Anda menginginkan usaha bisnis makanan, makanan menjual makanan ringan khas suatu daerah tidak terlalu membutuhkan modal yang besar dibanding dengan harus membuka usaha rumah makan yang besar.
2.      Memulai sebuah usaha bisnis yang didasarkan pada hobi dan minat
Cara usaha mudah yang kedua bagi para pemula adalah dengan menjalankan sebuah usaha bisnis yang merupakan hal yang menjadi kesukaan Anda. Jika Anda meminati dunia desain grafis, maka Anda cukup layak memulai sebuah usaha desain, Anda seorang penulis saatnya menjadi diri sebagai writerpreneurship dan seterusnya. Mengapa harus diawali dari hal yang menjadi hobi?
Tahukah Anda keasyikan tersendiri yang akan muncul saat kita bekerja pada sebuah bidang yang sangat kita cintai dan menjadi kegemaran pribadi? Dengan penghasilan sedikit pun kita tetap akan menjadi senang dengan pekerjaan tersebut, bahkan tanpa dibayar sekalipun, kita tetap bersemangat menjalani kegiatan yang menjadi hobi kita tersebut.
Dan dalam dunia bisnis, cara usaha seperti ini juga dalam rangka mencegah kerugian yang lebih besar saat menjalankan usaha. Kesukaan Anda terhadap sesuatu tentunya akan membuat Anda mengetahui lebih banyak tentang sesuatu hal tersebut. Dengan pengetahuan itu nantinya akan menjadi modal Anda dalam menjalankan usaha bisnis.
3.      Belajar bisnis dari orang sukses
Cara bisnis selanjutnya bagi para pemula adalah dengan mempelajari sejarah dan cara bisnis orang-orang sukses. Banyak orang sukses membuka sebuah usaha, hanya lantaran dulunya ia adalah seorang pekerja di sebuah usaha bisnis ternama. Dengan kreatif ia pun membangun bisnis serupa setelah mengetahui dan banyak belajar tentang konsep bisnis dari bosnya. Karena modal pengalaman dan keberanian, akhirnya orang tersebut kini sukses menjalankan usaha bisnis miliknya sendiri, dan ia pun resign dari perusahaan bisnis tempat ia bekerja sebelumnya.
Cara usaha seperti ini cukup banyak dilakukan orang. Jika saat ini Anda termasuk orang-orang yang sedang menjadi pekerja di sebuah usaha bisnis yang cukup terkenal, maka tak salah jika Anda mengambil langkah dan peluang tersebut untuk kesuksesan Anda di masa akan datang. Jangan mau selamanya menjadi pekerja, anggap lah masa-masa bekerja adalah masa Anda untuk menempa pengalaman serta mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang konsep usaha bisnis yang dijalankan.
4.      Mulai dari sekarang
Cara usaha sukses bagi para pemula adalah memulai keinginan usaha tersebut dari sekarang. Jangan banyak menunggu dan berkhayal memiliki sebuah usaha sukses, namun kenyataannya Anda tak kunjung merealisasikan usaha-usaha tersebut.



Tugas review Softskill
Nama : Nurul Septia
Kelas : 4EA02
NPM : 16213739
Mata Kuliah : Etika Bisnis
HUBUNGAN PERUSAHAAN DENGAN STAKEHOLDER, LINTAS BUDAYA DAN POLA HIDUP, AUDIT SOSIAL
A.    PENGERTIAN STAKEHOLDER
Stakeholder dapat diartikan sebagai segenap pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang sedang diangkat. Dalam pengertian lain,stakeholder adalah pihak-pihak yang berkepentingan pada perusahaan yang dapat mempengaruhi atau dapat dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan. Para stakeholder antara lain masyarakat, karyawan, pemerintah, supplier, pasar modal dan lain-lain.
B.     BENTUK-BENTUK STAKEHOLDER
Ada tiga bentuk stakeholder dalam bisnis, yaitu:
1)      Stakeholder primer
Stakeholder ini memiliki kaitan kepentingan secara langsung dengan suatu kebijakan, program dan proyek. Oleh karena itu, pihak ini harus ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan. Stakeholder ini juga dapat dikatakan sebagai pihak yang tanpa partisipasinya yang berkelanjutan, suatu organisasi tidak dapat bertahan. Contohnya yaitu pemilik modal atau saham, kreditur, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur, pesaing atau rekanan.
2)      Stakeholder sekunder
Stakeholder ini tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program dan proyek. Akan tetapi, pihak ini memiliki kepedulian (concern) dan keprihatinan sehingga turut bersuara dan berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan keputusan legal pemerintah. Stakeholder ini juga didefinisikan sebagai pihak yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan tetapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan perusahaan dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Yang termasuk stakeholder sekunder yaitu pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, dsb.
3)      Stakeholder kunci
Stakeholder ini memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan. Stakeholderyang dimaksud adalah unsur eksekutif sesuai levelnya, legislatif dan instansi. Stakeholder kunci untuk suatu keputusan untuk suatu proyek level daerah kabupaten. Yang termasuk dalam stakeholder kunci adalah pemerintah kabupaten, DPR kabupaten dan dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan.
C.    STEREOTYPE, PREJUDICE DAN STIGMA SOSIAL
Stereotype adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok dimana orang tersebut dikategorikan. Prejudice atau prasangka sosial merupakan sikap perasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan yang berbeda dengan golongan orang yang berprasangka itu. Stigma sosial adalah  tidak diterimanya seseorang pada suatu kelompok karena kepercayaan bahwa orang tersebut melawan norma yang ada. Contoh stigma sosial dapat terjadi pada orang yang memiliki kelainan fisik atau cacat mental, anak diluar pernikahan, homoseksual atau pekerjaan yang merupakan nasionalisasi pada agama dan etnis seperti menjadi orang yahudi, afrika dan sebagainya.
D.    MENGAPA PERUSAHAAN HARUS BERTANGGUNG JAWAB
Tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi atau perusahaan memiliki suatu tanggungjawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
Konsep tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) mucul sebagai akibat adanya kenyataan bahwa pada dasarnya karakter alami dari setiap perusahaan adalah mencari keuntungan semaksimal mungkin tanpa memperdulikan kesejahteraan karyawan, masyarakat dan lingkungan alam. Seiring dengan meningkatnya kesadaran dan kepekaan dari stakeholder perushaan, maka konsep tanggung jawab sosial muncul dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.
Tanggung jawab sosial perusahaan dapat didefiniskan sebagai suatu konsep yang mewajibkan perusahaan untuk memenuhi dan memperhatikan kepentingan para stakeholder dalam kegiatan operasinya mencari keuntungan. Stakeholder yang dimaksud adalah para shareholder, karyawan, customer, komunitas lokal, pemerintah, LSM dan sebagainya.
E.     KOMUNITAS INDONESIA DAN ETIKA BISNIS
Dalam suatu kenyataan di komunitas Indonesia pernah terjadi malapetaka di daerah Nabire, Papua. Bahwa komunitas Nabire mengkonsumsi sagu, pisang, ubi dan dengan keadaan cuaca yang kemarau, tanah tidak dapat mendukung pengolahan bagi tanaman ini. Kondisi ini mendorong pemerintah untuk dapat membantu komunitas tersebut. Dari gambaran ini, tampak bahwa tidak adanya rasa empati bagi komunitas elit dalam memahami pola hidup komunitas lain.
Dalam konteks yang demikian, maka perusahaan dituntut untuk dapat memahami etika bisnis ketika berhubungan dengan stakeholder diluar perusahaannya, seperti komunitas lokal atau kelompok sosial yang berbeda pola hidup.
F.     DAMPAK TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Tanggungjawab sosial perusahaan apabila dilaksanakan dengan benar akan memberikan dampak positif bagi perusahaan, lingkungan, termasuk sumber daya manusia, sumber daya alam dan seluruh pemangku kepentingan dalam masyarakat. Perusahaan yang mampu sebagai penyerap tenaga kerja, mempunyai kemampuan memberikan peningkatan daya beli masyarakat, yang secara langsung atau tidak, dapat mewujudkan pertumbuhan lingkungan dan seterusnya.
Perusahaan yang pada satu sisi pada suatu waktu menjadi pusat kegiatan yang membawa kesejahteraan bahkan kemakmuran bagi masyarakat, pada satu saat yang sama dapat menjadi sumber petaka pada lingkungan yang sama pula. Misalnya terjadi pencemaran lingkungan atau bahkan menyebabkan kerusakan alam dan lingkungan lain yang lebih luas.
Jadi, perusahaan akan mempunyai dampak positif bagi kehidupan pada masa-masa yang akan datang dengan terpeliharanya lingkungan dan semua kepentingan pada pemangku kepentingan yang lain sehingga akan menghasilkan tata kehidupan yang lebih baik. Sebaliknya para penentang pengaturan dan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan secara formal berpendapat apabila tanggung jawab tersebut harus diatur secara formal, disertai sanksi dan penegakan hukum yang riil.


G.    MEKANISME PENGAWASAN TINGKAH LAKU
Mekanisme dalam pengawasan terhadap para karyawan sebagai anggota komunitas perusahaan dapat dilakukan berkenaan dengan kesesuaian atau tidaknya tingkah laku anggota tersebut dengan budaya yang dijadikan pedoman korporasi yang bersangkutan. Mekanisme pengawasan tersebut berbentuk audit sosial sebagai suatu kesimpulan dari monitoring dan evaluasi yang dilakukan sebelumnya.
Monitoring dan evaluasi terhadap tingkah laku anggota suatu perusahaan atau organisasi pada dasarnya harus dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan secara berkesinambungan. Monitoring yang dilakukan sifatnya jangka pendek sedangkan evaluasi terhadap tingkah laku anggota perusahaan berkaitan dengan kebudayaan yang berlaku dilakukan dalam jangka panjang. Hal dari evaluasi tersebut menjadi audit sosial.
Pengawasan terhadap tingkah laku dan peran karyawan pada dasarnya untuk menciptakan kinerja karyawan itu sendiri yang mendukung sasaran dan tujuan dari proses berjalannya perusahaan. Kinerja yang baik adalah ketika tindakan yang diwujudkan sebagai peran yang sesuai dengan status dalam pranata yang ada dan sesuai dengan budaya perusahaan yang bersangkutan.
Audit sosial pada dasarnya adalah sebuah metode untuk mengetahui keadaan sosial suatu bentuk organisasi dalam hal ini korporat. Berkaitan dengan pelaksanaan audit sosial, maka sebuah perusahaan atau organisasi harus menjelaskan terlebih dahulu tentang beberapa aktivitas yang harus dijalankan, seperti:
1.      Aktivitas apa saja yang harus dilakukan sebagai sebuah organisasi. Dalam hal ini, sasaran apa yang menjadi pokok dari perusahaan yang harus dituju.
2.      Bagaimana cara melakukan pencapaian dari sasaran yang dituju tersebut sebagai rangkaian suatu tindakan yang mengacu pada suatu pola dan rencana yang sudah disususn sebelumnya.
3.      Bagaimana mengukur dan merekam pokok-pokok yang harus dilakukan berkaitan dengan sasaran yang dituju. Dalam hal ini keluasan dari kegiatan yang dilakukan tersebut.
Pelaksanaan auditor sosial yang berpengalaman biasanya akan bekerja mengukur dan mengarahkan berjalannya sebuah organisasi berdasarkan pada visi dan misi yang ada. Pada awalnya ia membantu dalam memberikan segala keterangan tentang berjalannya sebuah organisasi berkaitan dengan indikator yang harus diperhatikan, sasaran yang ingin dicapai dan kemudian juga merekam kenyataan sosial yang sedang berjalan dan bagaimana prosedur penilaiannya.
      Audit sosial ini merupakan sistem yang ada dalam kebudayaan perusahaan yang oleh anggota-anggotanya dipakai untuk merencanakan kegiatan organisasi yang bersangkutan dan tentunya didasari pada kebudayaan yang berlaku di organisasi yang bersangkutan.

Kesimpulan
Stakeholder adalah pihak-pihak yang berkepentingan pada perusahaan yang dapat mempengaruhi atau dapat dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan. Para stakeholde rantara lain masyarakat, karyawan, pemerintah, supplier, pasar modal dan lain-lain. Ada tiga bentuk stakeholder dalam bisnis, yaitu: 1.Stakeholder primer berkaitan dengan kepentingan secara langsung dengan suatu kebijakan, program dan proyek. Oleh karena itu, pihak ini harus ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan. 2.Stakeholder sekunder ini tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program dan proyek. Yang termasuk stakeholder sekunder yaitu pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, dsb. 3.Stakeholder kunci, Stakeholder ini memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan. Stereotype adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok dimana orang tersebut dikategorikan. Prejudice atau prasangka sosial merupakan sikap perasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan yang berbeda dengan golongan orang yang berprasangka itu. Stigma sosial adalah  tidak diterimanya seseorang pada suatu kelompok karena kepercayaan bahwa orang tersebut melawan norma yang ada. Tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi atau perusahaan memiliki suatu tanggungjawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Audit sosial merupakan sebuah metode untuk mengetahui keadaan sosial suatu bentuk organisasi atau korporat. Proses audit dilakukan oleh pihak yang kompeten, independen dan obyektif yang dikenal sebagai auditor.Audit sosial ini merupakan sistem yang ada dalam kebudayaan perusahaan yang oleh anggota-anggotanya dipakai untuk merencanakan kegiatan organisasi yang bersangkutan dan tentunya didasari pada kebudayaan yang berlaku di organisasi yang bersangkutan.




Nama : Nurul Septia
Kelas: 4EA02
NPM : 16213739
Tugas: Review Etika Bisnis
PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS SERTA ETIKA DAN LINGKUNGAN
-Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
 Etika moral, hukum dan agama
Pengertian Moral
Pada prinsipnya moral merupakan alat penuntun, pedoman sekaligus alat kontrol yang paling ampuh dalam mengarahkan kehidupan manusia. Seorang manusia yang tidak memfungsikan dengan sempurna moral yang telah ada dalam diri manusia tepatnya berada dalam hati, maka manusia tersebut akan menjadi manusia yang akan selalu melakukan perbuatan- perbuatan atau tindakan- tindakan yang sesat.    
Pengertian Hukum   
Hukum dalam arti Penguasa (undang–undang, keputusan, hakim dan lainnya). Hukum diartikan sebagai seperangkat peraturan tertulis yang dibuat oleh pemerintahan,  melalui badan–badan yang berwenang membentuk berbagai peraturan tertulis seperti: undang–undang dasar, undang–undang, keputusan presiden, peraturan pemerintah, keputusan menteri–menteri dan peraturan daerah.
Pengertian Agama
Agama merupakan realitas yang berada di sekeliling manusia. Masing–masing manusia memiliki kepercayaan tersendiri akan agama yang diangapnya sebagai sebuah kebenaran. Agama yang telah menjadi dasar manusia ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial manusia tersebut. 
-Klasifikasi Etika
Menurut buku yang berjudul “Hukum dan Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, etika dapat diklasifikasikan menjadi :
2.5.1    Etika Deskriptif
Etika deskriptif yaitu etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia sebagaimana adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya di masyarakat secara turun-temurun.
Etika Normatif
Etika normatif yaitu sikap dan perilaku manusia atau masyarakat sesuai dengan norma dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi avuan bagi masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya
-Etika Deontologi
Etika deontologi yaitu etika yang dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik terhadap orang atau pihak lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari akibat dan tujuan yang ditimbulakan oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas, tetapi dari sesuatu aktivitas yang dilaksanakan karena ingin berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau pihak lain.
-Etika Teleologi
Etika Teleologi adalah etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan. Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang dicapai adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan semua pihak.
 -Egoisme
Egoisme yaitu etika yang baik menurut pelaku saja, sedangkan bagi yang lain mungkin tidak baik. Seseorang tidak mempunyai kewajiban moral selain untuk menjalankan apa yang paling baik bagi kita sendiri. Jadi, menurut egoisme etis, seseorang tidak mempunyai kewajiban alami terhadap orang lain. Meski mementingkan diri sendiri, bukan berarti egoisme etis menafikan tindakan menolong. Mereka yang egoisme etis tetap saja menolong orang lain, asal kepentingan diri itu bertautan dengan kepentingan orang lain. Atau menolong yang lain merupakan tindakan efektif untuk menciptrakan keuntungan bagi diri sendiri. Menolong di sini adalah tindakan berpengharapan, bukan tindakan yang ikhlas tanpa berharap pamrih tertentu.
-Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah etika yang baik bagi semua pihak, artinya semua pihak baik yang terkait langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh yang baik.
- Etika Relatifisme
Etika relatifisme adalah etika yang dipergunakan di mana mengandung perbedaan kepentingan antara kelompok pasrial dan kelompok universal atau global. Etika ini hanya berlaku bagi kelompok passrial.
-Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika dan Lingkungan
Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi dalam etika bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan visi dan misi yang dipunyainya. Contoh prinsip otonomi dalam etika binis : perusahaan tidak tergantung pada pihak lain untuk mengambil keputusan tetapi perusahaan memiliki kekuasaan tertentu sesuai dengan misi dan visi yang diambilnya dan tidak bertentangan dengan pihak lain.
-Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika dikelola dengan prinsip kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para pemasok dan pihak-pihak lain yang terkait dengan kegiatan bisnis ini. Prinsip yang paling hakiki dalam aplikasi bisnis berdasarkan kejujuran ini terutama dalam pemakai kejujuran terhadap diri sendiri. Namun jika prinsip kejujuran terhadap diri sendiri ini mampu dijalankan oleh setiap manajer atau pengelola perusahaan maka pasti akan terjamin pengelolaan bisnis yang dijalankan dengan prinsip kejujuran terhadap semua pihak terkait.
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan yang dipergunakan untuk mengukur bisnis menggunakan etika bisnis adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Contoh prinsip keadilan dalam etika bisnis : dalam alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilik faktor ekonomi.
Hormat Pada Diri Sendiri
Pinsip hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis merupakan prinsip tindakan yang dampaknya berpulang kembali kepada bisnis itu sendiri. Jika bisnis memberikan kontribusi yang menyenangkan bagi masyarakat, tentu masyarakat memberikan respon sama. Sebaliknya jika bisnis memberikan image yang tidak menyenangkan maka masyarakat tentu tidak menyenangi terhadap bisnis yang bersangkutan.
Hak dan Kewajiban
Setiap karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan memiliki kewajiban-kewajiban sebagai berikut : kewajiban dalam mencari mitra (rekanan) bisnis yang cocok yang bisa diajak untuk bekerjasama, saling menguntungkan diantara kedua belah pihak dalam pencapaian tujuan yang telah disepakati bersama demi kemajuan perusahaan, menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang terwujud dalam perilaku dan sikap dari setiap karyawan terhadap mitra bisnisnya, bila tujuan dalam perusahaan ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada setidaknya karyawan-karyawan tersebut telah melaksanakan kegiatan bisnisnya dengan suatu tindakan yang baik. Hak etika bisnispun juga sangat diperlukan, diantaranya : Hak untuk mendapatkan mitra (kolega) bisnis antar perusahan, hak untuk mendapatkan perlindungan bisnis, hak untuk memperoleh keuntungan bisnis, dan hak untuk memperoleh rasa aman dalam berbisnis. Selain itu dalam berbisnis setiap karyawan dalam suatu perusahaan juga dapat mementingkan hal-hal yang lebih utama, seperti : kepercayaan, keterbukaan, kejujuran, keberanian, keramahan, dan sifat pekerja keras agar terjalinnya bisnis yang saling menguntungkan diantara kedua belah pihak bisnis ters
Teori Etika Lingkungan
-Ekosentrisme
Merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan etika untukmencakup komunitas yang lebih luas.
-Antroposentrisme
Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langung
-Biosentrisme
Etika lingkungan Biosentrisme adalah etika lingkungan yang lebih menekankan kehidupan sebagai standar moral Sehingga bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus dihargai secara moral tetapi juga tumbuhan. Menurut Paul Taylor, karenanya tumbuhan dan binatang secara moral dapat dirugikan dan atau diuntungkan dalam proses perjuangan untuk hidup mereka sendiri, seperti bertumbuh dan bereproduksi.
Kesimpulan :
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan. Didalam etika bisnis harus ada prinsip-prinsip etika bisnis yang harus dipatuhi agar perusahaan tetap berjalan lancar tanpa hambatan yaitu prinsip otonomi adalah perusahaan bebas memiliki kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki., prinsip kejujuran adalah modal utama untuk memperoleh kepercayaan dari mitra bisnisnya, prinsip keadilan adalah setiap orang harus diperlakukan dengan sama, hormat pada diri sendiri serta hak dan kewajiban.


;;

By :
Free Blog Templates